Gilabola.com – Ruben Amorim menegaskan bahwa keputusannya untuk tidak memasukkan Ruud van Nistelrooy dalam tim kepelatihannya di Manchester United adalah keputusan yang telah dipertimbangkan dengan matang.
Juru taktik Portugal itu juga menyadari bahwa mantan striker asal Belanda itu memiliki catatan yang lebih baik darinya di Old Trafford musim ini jelang pertemuannya melawan Leicester City di Piala FA.
Van Nistelrooy bergabung dengan Manchester United sebagai asisten Ten Hag pada musim panas lalu. Setelah Ten Hag dipecat pada akhir Oktober, dia sempat memimpin tim sebagai manajer sementara dengan catatan tiga kemenangan dan satu hasil imbang dalam empat pertandingan.
Namun, setelah Amorim diangkat sebagai pelatih kepala pada November, dia memutuskan untuk tidak mempertahankan Van Nistelrooy dalam staf kepelatihannya dan memilih membawa tim pelatihnya sendiri dari Sporting Lisbon.
Dalam 19 pertandingan yang telah dipimpinnya, Amorim telah mengalami delapan kekalahan, sementara Van Nistelrooy kini kembali ke Old Trafford sebagai manajer Leicester City untuk menghadapi United di putaran keempat Piala FA.
Amorim menegaskan bahwa keputusannya tidak dilandasi faktor pribadi, tetapi karena dia ingin bekerja dengan staf yang telah lama bekerja bersamanya.
Dia mengungkapkan bahwa Van Nistelrooy memahami keputusannya dan tetap bersikap profesional. Menurut Amorim, seorang pelatih harus bisa memilih orang-orang yang akan bekerja dengannya berdasarkan kepercayaan dan pengalaman bersama.
Juru taktik Portugal itu menilai akan kurang adil jika harus menempatkan Van Nistelrooy di bawah staf yang sudah lebih dulu bekerja dengannya. Dia juga menegaskan bahwa jika dirinya mempertahankan Van Nistelrooy hanya karena popularitasnya, itu bukanlah keputusan yang tepat.
Dia merasa harus menjaga hierarki staf kepelatihan dengan cara yang adil. Amorim mengatakan bahwa dia sudah menjelaskan situasi ini dengan transparan kepada Van Nistelrooy dan merasa bahwa legenda Manchester United itu menerima keputusan tersebut dengan sikap yang profesional.
Ketika ditanya mengenai catatan Van Nistelrooy dan Ten Hag yang lebih baik dibanding dirinya musim ini, Amorim mengakui bahwa mereka memang memiliki pencapaian yang lebih baik dalam menangani tim.
Dia mengatakan bahwa sebagai seseorang yang memiliki harga diri tinggi, hal tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri. Namun, dia tetap berusaha untuk fokus meningkatkan performa timnya.
Amorim menjelaskan bahwa tugasnya adalah membantu para pemain melihat permainan seperti yang dia lihat agar mereka dapat meningkatkan performa mereka. Selain itu, dia juga memahami bahwa keputusannya dalam menata tim bisa menimbulkan gesekan, tetapi hal tersebut merupakan bagian dari pekerjaannya sebagai pelatih.
Sementara itu, Van Nistelrooy memberikan kesempatan kepada para pemain muda dalam pertandingan mendatang. Dia memasukkan Jeremy Monga yang berusia 15 tahun dan Jake Evans yang berusia 16 tahun dalam daftar pemain cadangan.