Gilabola.com – Ya, ya, tukang blunder Andre Onana memang bapuknya bukan main, tapi masalah terbesar Manchester United ternyata bukan dia, melainkan rekrutan panik senilai Rp 1,2 Trilyun ini, siapa?
Penjaga gawang timnas Kamerun disorot usai kesalahannya yang sangat buruk selama pertandingan Liga Champions melawan Galatasaray di mana dia kebobolan tiga gol yang membuat keunggulan dua gol timnya buyar menjadi hanya skor imbang 3-3.
Salah satu kesalahan yang paling dikritik adalah pada tendangan bebas kedua Hakim Ziyech, yang sebenarnya sudah tepat mengarah ke arahnya, tapi dia secara konyol gagal menangkap bola dan bola malah lepas masuk ke gawangnya.
Usai pertandingan, menyadari betapa buruk kesalahannya, Andre Onana yang tampak frustrasi kemudian melepas dan membantu sarung tangannya saat kekalahan itu berisiko membuat Manchester United tereliminasi dari sepak bola Eropa.
Namun mantan striker Chelsea, Chris Sutton, yakin bahwa masalah terbesar tim besutan Erik ten Hag sebenarnya bukan pada mantan kiper Inter Milan itu, melainkan transfer panik mereka senilai Rp 1,2 Trilyun, Casemiro.
Gelandang bertahan Brasil itu sendiri saat ini sedang absen karena cedera, dengan ada dua hal yang dikritk dari mantan bintang Madrid itu, yaitu durasi kinerja yang bisa dimainkannya dan kontrak panjangnya.
Chris Sutton mengatakan bahwa klub-klub Inggris memiliki gelandang bertahan top, seperti Manchester City punya Rodri, Arsenal punya Declan Rice, Chelsea punya Moises Caicedo, dan Liverpool ada Alexis Mac Allister.
Kemudian, Manchester United hanya memiliki Casemiro, gelandang yang sudah berkepala tiga yang menurutnya adalah pembelian panik yang tidak bisa berkontribusi dalam jangka panjang.
Dia mengatakan, “Manchester United, sementara itu, memiliki seorang gelandang bertahan yang saya gambarkan sebagai pembelian panik senilai Rp 1,2 Trilyun tahun lalu, dan saya dikritik karena hal tersebut.”
Chris Sutton mengakui bahwa Casemiro tampil di luar ekspektasinya di musim debutnya di Old Trafford, tapi musim keduanya ini membuktikan apa yang dia khawatirkan di awal kedatangannya ke klub.
Dia menyebut bahwa di usia 31 tahun, gelandang bertahan Brasil itu tidak bisa diandalkan untuk jangka waktu yang lama, dan itu sekarang diperburuk dengan riwayat cederanya, selain kinerjanya yang terbukti buruk musim ini.
Parahnya lagi, bahwa Manchester United memberinya kontrak jangka panjang dengan nilai besar hingga musim panas 2026, dengan opsi perpanjangan satu tahun lagi, yang menjadikannya sebagai masalah terbesar klub, melebihi masalah pada Andre Onana.