Gilabola.com – Setelah absen saat Manchester United dibantai Newcastle akhir pekan lalu, Andre Onana dipastikan akan kembali ke bawah mistar gawang saat menghadapi Lyon di Old Trafford dalam laga hidup-mati Liga Europa.
Pelatih kepala Ruben Amorim telah mengonfirmasi bahwa Onana akan dimainkan, menegaskan bahwa dia mengambil keputusan itu sebagai bentuk pendekatan yang bukan hanya fisik, tapi juga mental.
Amorim menjelaskan bahwa kadang pemain perlu dijaga bukan hanya ototnya, tapi juga pikirannya, dan baginya, kini saat yang tepat untuk Onana kembali ke kompetisi.
Onana sendiri sedang dalam tekanan berat setelah performanya di leg pertama melawan Lyon menuai kritik tajam. Dia dianggap bertanggung jawab atas dua gol yang bersarang ke gawang United di laga tersebut.
Bahkan mantan pemain United, Nemanja Matic, dilaporkan menyebutnya sebagai salah satu kiper terburuk dalam sejarah klub, sebagai balasan atas komentar eks Ajax dan Inter itu sebelum pertandingan.
Amorim pun tak menampik bahwa tekanan terhadap Onana semakin besar, namun dia menyatakan bahwa keputusannya bukan berdasarkan rasa kasihan atau loyalitas, melainkan demi kebutuhan tim.
Pelatih asal Portugal itu menambahkan bahwa keputusan tersebut diambil setelah berdiskusi dengan pelatih kiper Jorge Vital dan Craig Mawson. Dia mengaku berusaha berpikir sederhana, tidak terlalu mempersulit situasi, dan membayangkan bagaimana pertandingan akan berlangsung sebelum menentukan susunan pemain.
Masalah Bukan Hanya Soal Kiper
Namun Amorim juga sadar bahwa masalah yang dialami timnya lebih luas dari sekadar posisi penjaga gawang. Dia mengatakan bahwa setiap posisi di tim perlu evaluasi ulang karena semua pihak, termasuk dirinya, sedang tampil di bawah standar.
Taktisi Portugal bahkan mengakui bahwa catatan kemenangannya sebagai pelatih saat ini merupakan yang terburuk. Dia menegaskan bahwa perubahan tak bisa dilakukan dengan mengganti seluruh pemain.
Dia menekankan pentingnya peningkatan di semua lini, termasuk posisi kiper. Dia juga mengingatkan bahwa Onana sebelumnya telah membuktikan dirinya sebagai pemain kelas atas saat masih membela Inter Milan, dan Altay pun punya rekam jejak serupa di Fenerbahce.
Masalah performa ini menjadi semakin penting karena musim United bisa segera berakhir jika gagal lolos ke semifinal Liga Europa. Lawan mereka, Lyon, berada di posisi kelima Ligue 1 dan hanya sekali kalah dalam sembilan pertandingan terakhir, memperlihatkan bahwa laga nanti bukan sekadar formalitas.
Manchester United sendiri masih terpuruk di peringkat ke-14 liga, dan peluang tampil di Liga Champions musim depan kini bergantung sepenuhnya pada keberhasilan menjuarai kompetisi Eropa ini.
Amorim juga mengakui bahwa timnya belum siap bersaing di dua kompetisi besar sekaligus Premier League dan Liga Champions. Namun, dia mengatakan bahwa lolos ke Liga Champions akan sangat penting, bukan hanya dari sisi prestasi, tetapi juga dari segi pemasukan klub yang akan mempengaruhi aktivitas transfer musim panas mendatang.