Gilabola.com – Inilah kebenaran di balik pencoretan Mason Greenwood dari Marseille hanya beberapa hari setelah menolak panggilan Timnas Inggris!
Mantan bintang Manchester United, Mason Greenwood, mendapat kritik terkait etos kerjanya setelah pelatih Marseille, Roberto De Zerbi, memutuskan untuk mencadangkan pencetak gol terbanyak timnya akhir pekan lalu.
Mason Greenwood dilaporkan dicadangkan oleh Marseille karena kurangnya usaha dalam permainannya.
Mantan penyerang Manchester United itu saat ini menjadi pencetak gol terbanyak kedua di Ligue 1, hanya kalah dari Ousmane Dembele (Paris Saint-Germain), dengan koleksi 16 gol.
Namun, pelatih kepala Marseille, Roberto De Zerbi, memutuskan untuk mencadangkan striker andalannya dalam pertandingan melawan Lens akhir pekan lalu, sebelum akhirnya memasukkannya saat turun minum dalam pertandingan yang berakhir dengan kekalahan 1-0.
Staf kepelatihan Marseille dilaporkan mulai frustrasi dengan sikap Greenwood yang dianggap “acuh tak acuh”, “kurang berusaha”, dan “tidak memiliki etos kerja yang cukup”, seperti dilaporkan oleh RMC Sport.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa ada “kesenjangan besar antara potensinya dan kontribusinya” bagi tim. Keputusan untuk mencadangkannya diambil sebagai cara untuk “membangkitkan harga dirinya” agar meningkatkan usahanya dalam permainan.
Mantan pelatih Brighton, De Zerbi, pekan lalu menyatakan bahwa ia mengharapkan lebih banyak dari Greenwood—pemain yang sangat ia inginkan pada musim panas lalu—dan mendesaknya untuk lebih konsisten serta bertekad.
“Saya menginginkannya di sini, saya sudah mengatakannya berulang kali,” ujar De Zerbi.
“Dia adalah pemain pertama yang saya hubungi, bahkan sebelum saya menandatangani kontrak dengan OM. Saya sudah berbicara dengan ayahnya lebih dulu. Tidak ada yang lebih menghormatinya daripada saya.”
“Tapi itu tidak mengubah apa pun: saya mengharapkan lebih banyak darinya. Dia harus berbuat lebih, karena apa yang ia tunjukkan saat ini tidak cukup. Jika ia ingin mencapai ambisinya menjadi seorang juara, ia harus lebih konsisten, lebih berkorban, dan lebih bertekad.”
“Jika tidak, sebagai tim, kami akan terus terjebak dalam pola yang sama: satu pertandingan sangat baik, kemudian kalah di Auxerre, lalu menang melawan Nantes… terlalu tidak konsisten, seperti ombak yang naik dan turun. Dan itu adalah sesuatu yang tidak saya sukai.”
Awal bulan ini, dikonfirmasi bahwa Greenwood telah memutuskan untuk beralih membela tim nasional Jamaika setelah sebelumnya hanya meraih satu caps bersama timnas Inggris.
CEO FA, Mark Bullingham, mengatakan: “Sejauh yang saya pahami, dan saya harus memastikan kembali pemahaman saya, ia telah meminta untuk beralih tim nasional. Itu telah terjadi secara resmi, jadi ia tidak bisa kembali karena peraturan hanya mengizinkan satu kali perubahan.”
“Saya tahu ada yang bertanya kepada Gareth (Southgate) tentangnya dan Gareth secara terbuka mengatakan bahwa ia tidak masuk dalam pertimbangannya karena ia belum menunjukkan performa di level yang diharapkan. Saya tidak mengetahui adanya komunikasi antara kami dan Greenwood.”
“Saya tidak berpikir ada permintaan atau hal semacam itu. Itu hanya keputusan pribadinya.”