
Gilabola.com – Barcelona terus menyusun rencana jangka menengah untuk lini depan dengan memantau penyerang Levante, Karl Etta Eyong, di ajang Piala Afrika, sambil mematangkan langkah untuk mempertahankan Marcus Rashford secara permanen pada musim panas 2026.
Fokus tersebut muncul di tengah situasi kontrak Robert Lewandowski yang memasuki fase akhir, serta kebutuhan klub untuk menyeimbangkan kualitas, usia, dan kondisi finansial.
Klub asal Catalonia itu telah menetapkan pencarian penyerang tengah baru sebagai prioritas utama untuk musim panas 2026. Situasi ini berkaitan langsung dengan usia Lewandowski yang sudah 37 tahun dan belum adanya sinyal perpanjangan kontrak dari kedua pihak.
Barcelona menilai transisi harus disiapkan lebih awal agar tidak terjadi kekosongan peran krusial. Sejumlah nama besar sempat dikaitkan dengan Barcelona, termasuk Julian Alvarez dan Harry Kane.
Hanya saja, klub juga membuka jalur alternatif dengan memantau pemain muda yang dinilai memiliki potensi berkembang dan nilai ekonomi yang lebih masuk akal untuk struktur keuangan klub saat ini.
Salah satu nama yang masuk radar adalah Karl Etta Eyong, penyerang berusia 22 tahun milik Levante. Barcelona sebenarnya sudah mengikuti perkembangan dia sejak musim panas lalu, sebelum kepindahan sang pemain dari Villarreal ke Levante resmi terjadi.
Pemantauan Etta Eyong di Piala Afrika
Menurut laporan media Spanyol, Barcelona secara aktif memantau performa Etta Eyong bersama tim nasional Kamerun di ajang Piala Afrika. Turnamen ini menjadi panggung penting bagi klub untuk menilai kesiapan dia menghadapi level kompetisi yang lebih tinggi, baik secara teknis maupun mental.
Barcelona sebelumnya sempat menjajaki kemungkinan merekrut Etta Eyong, tetapi keterbatasan batas gaji membuat rencana tersebut urung terealisasi. Kini, klub kembali menilai performa dia secara lebih mendalam, terutama karena ini merupakan turnamen internasional besar pertama dalam kariernya.
Etta Eyong mengawali Piala Afrika dengan catatan positif setelah mencetak gol penentu kemenangan Kamerun atas Gabon. Gol tersebut menjadi indikator awal bahwa dia mampu tampil efektif di bawah tekanan pertandingan penting.
Kontrak Etta Eyong memang memuat klausul pelepasan senilai Rp 592 Miliar. Namun, adanya kesepakatan tertentu antara Levante dan Villarreal membuka peluang transfer di angka sekitar Rp 296 Miliar, nilai yang dianggap lebih realistis oleh Barcelona.
Dengan profil usia muda dan biaya relatif terjangkau, Etta Eyong dipandang sebagai opsi berisiko terukur. Barcelona melihat potensi kenaikan nilai sang pemain jika dia mampu tampil konsisten dan menonjol sepanjang Piala Afrika.
Upayakan Transfer Permanen Rashford
Di sisi lain, Barcelona juga bergerak pada jalur berbeda terkait Marcus Rashford. Penyerang asal Inggris itu dinilai menjalani masa peminjaman yang cukup positif sejak didatangkan dari Manchester United.
Hingga pertengahan musim, Rashford telah terlibat langsung dalam 18 gol dari 24 pertandingan di semua kompetisi. Catatan tersebut membuat dia menjadi salah satu kontributor ofensif paling produktif dalam skuad musim ini.
Manajemen Barcelona kini dikabarkan tengah mengupayakan kesepakatan untuk mempertahankan Rashford secara permanen. Kesepakatan peminjaman Rashford mencakup opsi pembelian senilai Rp 592 Miliar yang bisa diaktifkan pada akhir musim.
Pelatih Hansi Flick disebut menilai Rashford sebagai pemain penting dalam rencana musim depan. Fleksibilitas dia yang mampu bermain sebagai penyerang tengah maupun sayap dianggap sesuai dengan kebutuhan taktis tim.
Pendapat Kami:
Langkah Barcelona memantau Etta Eyong sembari mengamankan Rashford menunjukkan pendekatan dua jalur yang cukup rasional. Klub mencoba menggabungkan opsi jangka pendek yang sudah terbukti dengan investasi potensial berbiaya lebih rendah. Namun, ketergantungan pada solusi finansial kreatif tetap menyisakan risiko, terutama jika performa salah satu target tidak berkembang sesuai ekspektasi.
