Gilabola.com – Insiden antara Hugo Lloris dan Son Heung-min pada Juli 2020 memang sempat menyita perhatian. Dalam laga antara Tottenham dan Everton, dua pemain ini justru bertengkar saat berjalan menuju ruang ganti di babak pertama.
Insiden-insiden ini menunjukkan bahwa bahkan di tim elit, ego dan emosi bisa meledak sewaktu-waktu. Dari persaingan posisi hingga masalah pribadi, tekanan di level tertinggi bisa memicu konflik serius. Untungnya, sebagian besar perkelahian ini berakhir damai dan diselesaikan secara internal — meski beberapa tetap membekas dalam sejarah sepak bola.
Tapi, tahukah Anda? Itu bukan kali pertama dua pemain satu tim bentrok di lapangan hijau. Sepanjang sejarah sepak bola, ada sejumlah kejadian serupa — bahkan jauh lebih panas!
Berikut adalah 7 momen perkelahian antar pemain satu tim yang tak terlupakan.
1. Sergio Ramos vs Sergio Reguilon (Real Madrid, 2018)
Dalam sesi latihan rutin, Reguilon tanpa sengaja menghantam wajah Ramos saat mencoba merebut bola. Tapi Ramos — yang sedang frustrasi dengan performanya — menanggapi dengan marah, menendang bola ke arah pemain muda tersebut… dua kali!
Latihan langsung dihentikan, dan Luka Modric sampai turun tangan menenangkan sang kapten. Ramos kemudian meminta maaf secara publik, dan Reguilon dengan bijak menerima. Untung saja keduanya sama-sama dewasa.
2. Neymar vs Nelson Semedo (Barcelona, 2017)
Tepat sebelum Neymar pindah ke PSG, suasana di Camp Nou panas oleh gosip transfer. Dalam sesi latihan, Neymar dan Semedo saling bersitegang hingga terjadi pertengkaran fisik yang terekam kamera.
Semedo kemudian mengaku tak terganggu secara pribadi, meski secara profesional momen itu berat karena Neymar adalah figur penting. “Dia sedang dalam masa sulit,” kata Semedo. Beberapa minggu kemudian, Neymar benar-benar pergi ke PSG — dan konon menyesal karena kalah sorotan dibanding Liga Spanyol.
3. Andy Carroll vs Steven Taylor (Newcastle United, 2007)
Pertengkaran antara dua pemain ini benar-benar brutal. Carroll menghajar Taylor hingga rahangnya patah, dan ia sendiri mengalami patah tangan. Kabarnya, pemicunya adalah Taylor ketahuan chatting dengan mantan pacar Carroll.
Tak ada komentar resmi dari klub atau pemain, tapi setahun kemudian Carroll hengkang ke Liverpool. Skandal yang lebih cocok masuk film drama.
4. Zlatan Ibrahimovic vs Oguchi Onyewu (AC Milan, 2010)
“Saya akan robek kakinya!” kurang lebih begitu panasnya perkelahian ini. Dalam buku otobiografinya, Zlatan mengaku ia menekel Onyewu dengan brutal, dan keduanya saling hantam sampai Ibrahimovic mengalami patah tulang rusuk.
Uniknya? Mereka berdua berjabat tangan setelah insiden itu dan kembali latihan seperti biasa. Mungkin ini cuma cara “cowok-cowok kuat” mengekspresikan perbedaan pendapat.
5. Joey Barton vs Ousmane Dabo (Manchester City, 2007)
Yang ini berakhir di pengadilan. Barton menghajar Dabo hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Polisi turun tangan, Barton mengaku bersalah, dijatuhi denda dan hukuman percobaan penjara empat bulan.
Barton berdalih “Dabo yang mulai duluan”, tapi Dabo membantah keras. Ia bahkan menyebut Barton sebagai pengecut: “Dia memukul dari belakang dan melompatiku saat aku pingsan.” Sebuah kisah gelap dari dunia latihan sepak bola.
6. Craig Bellamy vs John Arne Riise (Liverpool, 2007)
Bermula dari acara karaoke, Bellamy yang mabuk marah karena Riise menolak bernyanyi. Tak tanggung-tanggung, dia masuk ke kamar Riise dengan membawa tongkat golf dan mencoba memukulnya. Untung Riise menarik kakinya tepat waktu.
Liverpool menghukum Bellamy dengan denda £80.000. Ironisnya, Bellamy kemudian mencetak gol melawan Barcelona — dan berselebrasi dengan gaya mengayun tongkat golf. Provokatif level dewa!
7. Emmanuel Adebayor vs Nicklas Bendtner (Arsenal, 2008)
Dalam kekalahan memalukan 5-1 dari Tottenham di ajang Carling Cup, Adebayor dan Bendtner ribut di area penalti sendiri. Pertikaian berujung pada tandukkan ke hidung Bendtner, membuat darah mengucur dan baju penuh noda.
Kapten William Gallas sampai turun tangan, sementara rekan-rekan mencoba melerai. Pihak klub menutup mulut soal insiden ini, tapi dunia sudah tahu: tekanan kekalahan bisa meledak di mana saja.