Gilabola.com – Harry Maguire menyalahkan rekan setimnya di Manchester United, dan bukan salah Erik ten Hag setelah ditahan imbang FC Porto meski unggul lebih dulu dengan dua gol.
Erik ten Hag menghadapi tekanan besar sebagai manajer Manchester United setelah timnya membuang keunggulan 2-0 melawan Porto. Namun, Harry Maguire merasa bahwa rekan-rekan setimnya lah yang harus disalahkan atas hilangnya fokus yang terus menghantui mereka.
Maguire menegaskan bahwa kesalahan pemain, bukan Erik ten Hag, yang menjadi penyebab kekalahan tersebut. United sempat unggul 2-0 berkat gol Marcus Rashford dan Rasmus Hojlund dalam waktu 20 menit pertama, sebelum momentum berbalik.
Pepe berhasil mencetak gol untuk Porto sebelum Samu Omorodion dua kali melewati Matthijs de Ligt untuk menjadikan skor 3-2 bagi tuan rumah. Ten Hag melakukan pergantian yang cukup aneh dengan memasukkan Maguire dan Jonny Evans menggantikan De Ligt dan Lisandro Martinez pada menit ke-79. Meski demikian, Maguire berhasil menyamakan kedudukan dengan sundulannya pada sudut yang diambil Christian Eriksen.
Maguire yang sebagian besar waktu pertandingan berada di bangku cadangan tetap diminta untuk berbicara setelah United tidak menang dalam empat pertandingan berturut-turut di semua kompetisi. Ketika ditanya bagaimana timnya membiarkan keunggulan tersebut hilang, ia mengatakan kepada TNT Sports: “Ketika Anda unggul 2-0 di kandang lawan, Anda harus lebih solid dan aman.”
“Ada terlalu banyak celah, terlalu banyak umpan masuk ke kotak. Di babak pertama ada lima atau enam bola berbahaya yang masuk ke kotak dan mereka akhirnya menghukum kami. Kami bermain sangat baik dengan bola di babak pertama, tetapi sangat buruk tanpa bola.”
Maguire menambahkan, “Ini lebih kepada masalah mental. Kami harus mengatasinya. Mungkin dimulai dengan keyakinan. Ketika kami unggul 2-0 dan kebobolan, apakah keyakinan itu sedikit hilang di antara para pemain bahwa kami bisa menang di sini?”
“Kami perlu sadar dan fokus pada hal ini. Ketika kami kebobolan, kami harus bersatu, regroup, dan tetap bersama, karena itu adalah bagian dari sepak bola dan sesuatu yang perlu kami tingkatkan.”
Ketika ditanya apakah timnya kurang percaya diri, ia menjawab: “Anda bisa berbicara tentang kepemimpinan. Itu adalah istilah yang mudah diucapkan. Para pemain di lapangan harus menyadari bahwa hal ini terjadi terlalu sering. Setelah setiap kebobolan, kami harus reset dan fokus kembali pada rencana permainan yang membawa kami keunggulan di awal.”
“Hasil ini menambah tekanan pada Ten Hag, tetapi Maguire menolak untuk membahas kemungkinan pemecatan pelatih asal Belanda tersebut. ‘Saya sudah bermain untuk klub ini selama enam tahun, jadi saya tahu bagaimana cara kerjanya,’ ujarnya. ‘Ketika Anda mengalami periode buruk, pemain akan tertekan tetapi manajer juga.”
“Dia cukup berpengalaman, sudah lama di permainan ini dan di klub ini, jadi dia tahu bagaimana menghadapinya. Ini adalah bagian dari bermain atau melatih klub ini, dan itu adalah bagian dari privilese yang Anda miliki.'”