Cara Cole Palmer Antar Chelsea dari Mimpi Buruk ke Pesta Juara Conference League

Gilabola.com – Chelsea 4-1 Real Betis: Sang playmaker muda ubah jalannya laga final, bawa The Blues bangkit dari ketertinggalan dan menutup musim dengan trofi perdana era Clearlake Capital.

Chelsea menutup musim dengan kisah manis di Wroclaw setelah bangkit dari ketertinggalan untuk mengalahkan Real Betis 4-1 dalam final UEFA Conference League. Ini menjadi trofi Eropa pertama di bawah kepemilikan Clearlake Capital, serta penanda kebangkitan skuad muda asuhan Enzo Maresca.

Kunci dari keberhasilan ini terletak dalam lima menit ajaib di pertengahan babak kedua, ketika Cole Palmer tampil sebagai maestro permainan dan mengubah jalannya pertandingan yang sebelumnya sepenuhnya milik Betis.

Babak Pertama: Chelsea Tertekan, Betis Menggila

Chelsea tampak gugup sejak awal. Real Betis yang didukung ribuan suporter fanatik mendominasi dengan agresivitas dan kecepatan serangan. Chelsea bahkan sudah tertinggal saat pertandingan baru berjalan sembilan menit.

Malo Gusto, yang tampil di bawah performa sepanjang musim, melakukan blunder dengan memberikan umpan ceroboh di lini tengah. Bola dipotong dan mengalir ke kapten Isco, yang dengan cerdik memberikan umpan terobosan tanpa melihat ke Abde Ezzalzouli. Pemain sayap asal Maroko itu mengecoh pertahanan Chelsea dan melepaskan tembakan kaki kiri ke sudut bawah gawang Filip Jorgensen.

Hanya berselang menit, Jorgensen harus berjibaku menyelamatkan gawang dari sepakan melengkung Marc Bartra.

Gusto kembali menjadi titik lemah, kali ini kalah duel dari Ezzalzouli. Bola diteruskan kepada Johnny Cardoso yang berdiri bebas, tapi tembakannya malah melambung. Betis nyaris menggandakan keunggulan, sementara Chelsea terlihat kehilangan arah.

Hingga turun minum, Chelsea hanya tampil pasif. Betis, dengan Isco sebagai otak permainan, tampil lebih haus kemenangan dan menunjukkan intensitas tinggi dalam final Eropa pertama mereka.

Babak Kedua: Masuknya Reece James dan Lahirnya Keajaiban Palmer

Enzo Maresca langsung bereaksi. Reece James menggantikan Gusto dan memberi pengaruh besar. Chelsea mulai menekan dan menahan Betis di wilayah mereka sendiri.

Namun segalanya benar-benar berubah saat Cole Palmer mulai mengambil kendali permainan.

Menit ke-65, Palmer melihat pergerakan Enzo Fernandez dan mengirimkan umpan silang melengkung dari sisi kanan. Fernandez menyambutnya dengan tandukan terarah yang menembus tangan Adrian—Chelsea menyamakan kedudukan.

Baru lima menit berselang, Palmer kembali unjuk kreativitas. Dari sisi kiri kotak penalti, ia mengangkat bola ke tiang dekat, dan Nicolas Jackson berhasil mengarahkan bola ke gawang menggunakan bahu. 2-1 untuk Chelsea—dan momentum berubah sepenuhnya.

Final Jadi Pesta, Palmer Jadi Arsitek

Energi Betis mulai menipis setelah kerja keras di babak pertama. Ketika Jadon Sancho mencetak gol ketiga Chelsea lewat tembakan melengkung kaki kanan ke pojok atas gawang di menit ke-83, laga praktis sudah berakhir.

Chelsea masih belum puas. Moises Caicedo menutup pesta dengan sepakan mendatar dari luar kotak penalti di masa injury time—menegaskan dominasi total The Blues.

Kemenangan ini bukan hanya tentang trofi, tetapi juga tentang era baru yang dimulai di bawah Maresca dan Clearlake Capital. Dan semua bermula dari sentuhan magis Cole Palmer.