Gilabola.com – Napoli meraih gelar Supercoppa Italiana usai menundukkan Bologna di Riyadh, dengan Antonio Conte mendapat pujian penuh dari Presiden Aurelio De Laurentiis.
Kemenangan ini menandai trofi ketiga Napoli di ajang tersebut, sekaligus memperkuat keyakinan manajemen pada proyek Conte, kebangkitan David Neres, serta optimisme meski tim masih dibayangi cedera dan tantangan kompetisi domestik.
Trofi Supercoppa ini menjadi yang ketiga sepanjang sejarah Napoli, setelah edisi 1990/91 dan 2014/15. Namun hanya pada era Diego Armando Maradona Napoli mampu mengawinkannya dengan gelar Scudetto.
Pada final di Arab Saudi, Napoli tampil meyakinkan dan menuntaskan misi balas dendam. Sebelumnya, mereka sempat kalah 0-2 dari Bologna di Serie A pada November lalu.
David Neres menjadi figur paling menentukan dalam laga tersebut. Winger asal Brasil itu mencetak dua gol di final, melanjutkan performa impresif setelah sebelumnya juga mencetak gol di semifinal melawan AC Milan.
Pujian De Laurentiis untuk Conte
Usai laga, Aurelio De Laurentiis menegaskan bahwa tidak seharusnya ada keraguan terhadap kemampuan Antonio Conte. Dia menilai kekalahan Napoli dari Bologna di liga kini terbalas lunas di kompetisi berbeda yang menghadirkan trofi.
De Laurentiis juga menyebut bahwa hasil ini membuat rekor pertemuan musim ini menjadi imbang. Dia menyatakan Napoli siap menyambut duel lanjutan melawan Bologna di Naples untuk menentukan siapa yang lebih unggul.
Keberhasilan ini tidak lepas dari perubahan taktik Conte. Skema 3-4-2-1 membuka ruang bagi Neres, yang sebelumnya jarang mendapat menit bermain, untuk berkembang maksimal.
Neres kini telah mencetak enam gol dan empat assist dari 22 pertandingan di semua kompetisi. Tiga dari empat gol Napoli di ajang Supercoppa datang dari kontribusinya.
Cedera, Kedalaman Skuad, dan Optimisme
De Laurentiis mengakui bahwa Napoli juga menghadapi krisis cedera musim ini, terutama di lini tengah. Situasi ini mengingatkannya pada musim sebelumnya, ketika Napoli kerap berada dalam kondisi rapuh.
Namun perbedaan besar musim ini terletak pada kedalaman skuad. De Laurentiis menilai investasi besar pada bursa transfer musim panas memberi dampak positif, karena pemain baru terpaksa dimainkan dan justru menunjukkan kualitas.
Meski demikian, De Laurentiis mengingatkan agar semua pihak tetap tenang. Dia menilai sepak bola selalu menyimpan potensi kemunduran, sehingga fokus tidak boleh teralihkan oleh euforia trofi.
Napoli masih harus melanjutkan perjuangan di Serie A dengan menghadapi Cremonese pada 28 Desember. De Laurentiis menegaskan pentingnya menjaga konsentrasi penuh pada laga tersebut.
Kemenangan Supercoppa ini juga memiliki makna historis. De Laurentiis menekankan bahwa sudah lama Napoli tidak meraih dua trofi dalam satu tahun kalender sejak era Maradona.
Soal Transfer dan Kepercayaan pada Conte
Menjelang bursa transfer Januari, De Laurentiis menilai skuad Napoli sebenarnya sudah kuat. Dia mengingatkan bahwa setiap pelatih membutuhkan waktu untuk menyelaraskan pemain agar tampil optimal.
Menurut De Laurentiis, Conte adalah pelatih dengan mental pemenang yang mampu beradaptasi cepat. Dia menyebut Conte sebagai maestro yang tidak membutuhkan waktu lama untuk membuktikan kualitasnya.
De Laurentiis juga menanggapi kritik lama yang pernah diarahkan kepadanya. Dia mengklaim bahwa sebagian besar keputusan yang diambil sepanjang kariernya, baik di dunia film maupun sepak bola, jarang berujung kesalahan.
Dia menyinggung musim ketika Napoli terpuruk hingga finis di peringkat ke-10, setelah sebelumnya meraih Scudetto. De Laurentiis menyatakan ada cerita di balik layar yang suatu saat akan diungkap.
Pendapat Kami:
Keberhasilan Napoli di Supercoppa memang belum bisa dijadikan tolok ukur mutlak era Conte, tetapi sinyalnya jelas positif. Jika kedalaman skuad terus dimaksimalkan dan fokus liga dijaga, Napoli punya peluang besar menjaga konsistensi, meski risiko kelelahan dan cedera tetap mengintai sepanjang musim.

