Di Balik Gol dan Kemenangan, Para Pemain Italia Rasakan Duka Pemecatan Luciano Spalletti

Gilabola.com – Dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Moldova, tim nasional Italia berhasil meraih kemenangan 2-0. Namun suasana kemenangan di Stadion Mapei, Reggio Emilia, terasa hambar.

Pasalnya, pelatih kepala Luciano Spalletti menjalani pertandingan terakhirnya bersama Azzurri, setelah dikonfirmasi telah dipecat usai kekalahan 0-3 dari Norwegia pada Jumat lalu.

Andrea Cambiaso, salah satu pencetak gol dalam pertandingan tersebut, menyatakan bahwa para pemain menyadari pertandingan tersebut bukanlah performa terbaik mereka.

Dia mengungkapkan bahwa seluruh tim sebenarnya ingin memberikan perpisahan yang lebih baik bagi pelatih mereka. Menurutnya, para pemain merasa sangat sedih dengan keputusan pemecatan Spalletti, karena sang pelatih memiliki semangat dan cinta yang besar terhadap sepak bola.

Spalletti sendiri telah mengumumkan sebelum laga bahwa pertandingan melawan Moldova akan menjadi yang terakhir baginya sebagai pelatih timnas Italia usai pemecatan karena kekalahan 3-0 dari Norwegia.

Meski mendapatkan hasil positif, dia mengakui bahwa Italia tetap kesulitan dalam pertandingan itu dan menyebut bahwa fisik para pemain sangat terpengaruh oleh padatnya musim kompetisi klub.

Dia menyampaikan bahwa dirinya memilih untuk tetap mempertahankan kelompok pemain yang sama, meskipun melihat bahwa kondisi mereka sudah sangat kelelahan. Doa juga merasa seandainya memilih pemain yang lebih bugar, mungkin bisa membantu penampilan tim menjadi lebih baik.

Spalletti Merasa Gagal

Spalletti mengungkapkan bahwa dia tidak merasa berhasil membawa perbedaan selama menjadi pelatih timnas. Dia menyebut dirinya sebagai orang yang bertanggung jawab atas performa buruk tim karena dia sendiri yang memilih para pemain.

Dalam wawancaranya, dia menilai bahwa jadwal pertandingan yang menempatkan laga tandang ke Oslo pada akhir musim adalah faktor yang sangat merugikan. Baginya, kondisi fisik yang menurun adalah masalah besar yang dihadapi Italia sepanjang kualifikasi.

Cambiaso dan rekan-rekannya mengakui bahwa sebagai profesional, mereka harus menghadapi situasi seperti ini meskipun menyakitkan. Dia mengatakan bahwa setiap kali seorang pelatih dipecat, para pemain pasti merasakan luka emosional karena mereka juga merasa bertanggung jawab atas nasib pelatih tersebut.

Meskipun Moldova tidak memberi ancaman serius sepanjang laga, Italia tetap dinilai tampil tidak meyakinkan. Gol Raspadori dan Cambiaso memang cukup untuk mengamankan tiga poin, tetapi atmosfer di bangku cadangan dan ruang ganti mencerminkan tekanan besar yang dialami seluruh tim.

Kini, Italia masih harus berjuang keras di Grup I, karena posisi teratas saat ini diduduki oleh Norwegia yang mengumpulkan 12 poin sempurna dari empat pertandingan yang dimainkan.

Pada laga-laga kualifikasi berikutnya di bulan September, akan ada wajah baru di kursi pelatih kepala. Spalletti meninggalkan tim dalam keadaan yang penuh tekanan dan dengan perasaan belum mampu memberi dampak seperti yang diharapkan.