Gilabola.com – Menjelang pertandingan perempat final UEFA Champions League antara Paris Saint-Germain dan Aston Villa, kita menyoroti kebangkitan luar biasa Ousmane Dembele.
Setelah masa naik-turun bersama Barcelona, Dembele kembali ke tanah kelahirannya bersama PSG. Di bawah asuhan Luis Enrique, Dembele kini menjadi sosok kunci dalam lini serang muda PSG yang sangat menarik perhatian Eropa.
Dari Camp Nou ke Parc des Princes
Pada 14 Juli 2022, Barcelona mengonfirmasi bahwa mereka telah mencapai kesepakatan perpanjangan kontrak dengan Dembele. Ini terjadi setelah kontraknya sebelumnya dibiarkan habis karena krisis finansial klub. Saat itu, pelatih Xavi Hernandez masih percaya pada kemampuan sang winger, meski Dembele terus menuai kritik dari sebagian fans.
Namun, hanya setahun kemudian, Dembele resmi meninggalkan Camp Nou. Ia diperkenalkan sebagai pemain anyar PSG pada musim panas 2023 — musim yang penuh perubahan bagi klub Prancis tersebut. Neymar pergi, begitu pula Marco Verratti. Christophe Galtier digantikan oleh mantan pelatih Barcelona, Luis Enrique.
PSG memperjelas arah barunya: lebih muda, lebih energik. Nama-nama seperti Manuel Ugarte, Lee Kang-in, dan Bradley Barcola masuk, disusul Goncalo Ramos, Lucas Beraldo, serta Gabriel Moscardo di bulan Januari. Namun Dembele tetap jadi headline utama.
Dibeli dengan harga miring karena sisa kontraknya tinggal satu tahun, Dembele disebut sebagai bintang baru Prancis — terlebih saat kabar kepindahan Kylian Mbappe ke Real Madrid semakin kuat.
PSG Dulu Diremehkan, Tapi Kini Menakutkan
Tanpa trio Messi–Neymar–Mbappe, PSG sempat dianggap “tak relevan”. Apalagi Ligue 1 dinilai sedang menurun. Tapi nyatanya, PSG menembus perempat final Liga Champions setelah menyingkirkan Liverpool. Dan di balik kesuksesan ini, ada Ousmane Dembele.
Bukan cuma menggantikan peran Mbappe, Dembele justru naik ke level yang sebelumnya dianggap mustahil. Selama kariernya — dari Rennes ke Dortmund, lalu Barcelona — Dembele hanya sekali mencetak 10+ gol di liga, yakni saat di Rennes (12 gol).
Jika dihitung seluruh kompetisi, ia baru empat kali mencapai dua digit: Rennes (12), Dortmund (10), Barca musim kedua (14), dan musim 2020-21 (11).
Tapi musim ini? Ia sudah mencetak 32 gol di semua kompetisi!
Bandingkan: selama enam musim di Barcelona, total golnya 40. Musim ini saja ia bisa menyamai atau bahkan melampaui itu. Jumlah gol dan assist-nya musim ini juga sudah melampaui gabungan dua musim sebelumnya.
Statistik Dembele Tiga Musim Terakhir (semua kompetisi):
Musim | Gol | Assist | Gol+Assist | Total Tembakan | Shot on target |
---|---|---|---|---|---|
2022–23 | 8 | 9 | 17 | 74 | 29 |
2023–24 | 6 | 12 | 18 | 88 | 28 |
2024–25 | 32 | 7 | 39 | 159 | 74 |
Kunci Keberhasilan: Peran Baru dan Kepercayaan
“Ini bukan kejutan. Ini mind-blowing,” kata jurnalis Eurosport Prancis, Cyril Morin. “Dembele selalu punya skill spesial yang bikin orang suka, tapi pertanyaannya selalu: bisa gak dia tampil konsisten dan bebas cedera?”
Selama ini, Dembele dikenal sebagai winger kreatif, tapi buruk dalam penyelesaian akhir. Bahkan jadi bahan lelucon di kalangan jurnalis. Semua pelatih bilang dia jago di latihan, tapi tak terlihat di pertandingan.
Namun Luis Enrique melihat sesuatu yang tak dilihat orang lain.
Dembele memang tetap bermain di sisi kanan, posisi favoritnya. Tapi posisi keduanya musim ini adalah penyerang tengah — bukan di kiri. Keputusan ini cukup “gila”, apalagi jika mengingat momen terburuk Dembele: peluang emas yang ia sia-siakan saat Barca unggul 3-0 atas Liverpool pada semifinal Liga Champions 2019. Kita tahu akhirnya: Liverpool membalikkan agregat di leg kedua.
Namun keputusan Enrique justru membuahkan hasil. Trio Dembele–Doue–Barcola kini jadi momok menakutkan bagi pertahanan lawan. Perpindahan posisi ke tengah memberi Dembele kepercayaan diri bahwa ia bisa jadi pencetak gol sejati.
Pengakuan dari Mbappe dan Pujian dari Joe Cole
Kylian Mbappe pun tak bisa menahan kekagumannya. “Melihat dia seperti ini membuat saya terharu,” kata Mbappe kepada Le Parisien. “Dulu dia dikritik dan dijadikan bahan olok-olok. Tapi dia matang di usia 27, dan itu normal.”
Joe Cole dari TNT Sports menyebut Dembele sebagai pemain paling on-fire di Eropa. “Dia membawa kembali gaya lama — langsung, berani, membuat perbedaan. Dan saya rasa, dia menikmati peran sebagai ‘pemain utama’.”
Profesionalisme dan Gaya Hidup Baru
Perubahan besar lainnya adalah soal fisik. Selama di Barca, Dembele kerap diganggu cedera hamstring dan lutut. Tapi musim ini, ia nyaris selalu hadir.
Menurut Morin, Dembele akhirnya sadar pentingnya profesionalisme. “Dulu dia masih sangat kekanak-kanakan soal ‘kerja tak terlihat’. Tapi sekarang, dia benar-benar berubah.”
Ada alasan kenapa total belanja klub terhadap Dembele sudah menembus £200 juta. Ia bisa melakukan hal-hal yang tak bisa dilakukan pemain lain.
Entah kenapa, ia tak bisa menunjukkan potensi sejatinya di Spanyol. Tapi kini, di Prancis, kita akhirnya menyaksikan versi terbaik dari Ousmane Dembele — dan itu adalah sosok yang harus ditakuti oleh setiap tim di dunia.