Gilabola.com – Dan Burn masih sulit percaya bahwa dirinya kini menjadi bagian dari Timnas Inggris. Bek Newcastle United itu baru saja menjalani debut impiannya di Wembley dan kini siap mengambil peran penting di skuad The Three Lions.
Namun, meski baru bergabung, Burn menegaskan bahwa dirinya tidak akan ragu untuk bersuara jika diperlukan—bahkan kepada pemain sekelas Harry Kane atau Jude Bellingham.
Ketika ditanya apakah dia akan menegur rekan-rekan setim barunya jika merasa perlu, Burn dengan tegas menjawab:
“Tentu saja. Saya tidak punya masalah dengan itu.”
Mentalitas Pemimpin & Inspirasi dari NFL
Burn mengungkapkan bagaimana dirinya mengasah jiwa kepemimpinan sepanjang kariernya. Menurutnya, banyak pemain enggan berbicara karena merasa canggung atau malu. Namun, ia mengambil inspirasi dari NFL (liga American football di AS), yang menurutnya memiliki budaya komunikasi yang lebih terbuka.
“Saya suka NFL dan menurut saya mereka sangat hebat dalam hal itu. Mereka tidak peduli, jika merasa sesuatu bisa membantu tim, mereka akan berdiri dan mengatakannya. Saya rasa ini sesuatu yang bisa dipelajari oleh sepak bola Inggris.”
Burn juga berbagi pengalaman dari Newcastle United, di mana mereka melakukan sesi khusus bernama timeline. Dalam sesi ini, setiap pemain harus berbicara selama 10 menit tentang apa pun—biasanya tentang perjalanan karier mereka.
“Anda jadi tahu perjuangan rekan setim untuk mencapai posisi mereka sekarang. Itu memberi perspektif berbeda dan membuat kami lebih dekat.”
Bukan Sekadar Penggembira, Burn Siap Bersaing!
Meski dikenal sebagai sosok dengan jiwa kepemimpinan, Burn menegaskan bahwa dirinya bukan hanya dipanggil untuk memberikan motivasi di ruang ganti.
“Saya bukan sekadar penggembira atau pendukung tim. Saya ingin bermain!” katanya tegas.
Pemain 32 tahun ini menambahkan bahwa ia siap dimainkan di posisi mana pun demi mendapatkan menit bermain.
“Saya sudah bermain sebagai bek sayap, bek tengah dalam formasi tiga, maupun bek tengah di Newcastle. Saya tidak peduli di posisi mana, bahkan di sayap kanan sekalipun, asalkan saya bisa bermain!”
Burn percaya dirinya pantas berada di level internasional, meski sering mendapat keraguan sepanjang kariernya.
“Saya tahu kemampuan saya dan hanya peduli pada pendapat orang-orang yang benar-benar penting. Saya sudah sering diragukan sepanjang karier saya, tapi itu hanya membuat saya semakin kuat. Saya yakin dengan kemampuan saya dan saya pantas ada di sini.”
Loyalitas Southgate yang Merugikan Burn
Burn juga mengakui bahwa di era Gareth Southgate, ia merasa terabaikan. Menurutnya, Southgate membangun Timnas Inggris lebih seperti sebuah klub dengan loyalitas tinggi kepada pemain yang sudah lama ada di skuad.
“Saya rasa saya sering diabaikan, tapi saya bisa memahami alasannya. Gareth membangun tim ini hingga bisa bersaing di final, dan itu menunjukkan bahwa metodenya berhasil. Namun, itu juga menjadi alasan saya sulit mendapatkan tempat.”
Kini, dengan datangnya pelatih baru, Burn melihat ada kesempatan segar untuk membuktikan diri.
“Ketika pelatih baru datang, itu seperti lembaran baru. Tapi setelah berkali-kali dilewatkan dalam pemanggilan timnas, Anda mulai berpikir bahwa kesempatan sudah lewat. Beruntung, pelatih baru memberikan saya kesempatan, dan saya ingin memanfaatkannya sebaik mungkin.”