Site icon Gilabola.com

Empat Kesalahan Strategi Fatal Arne Slot yang Bikin Liverpool Gagal di Final Piala Carabao

Arne Slot tertunduk usai kekalahan Liverpool dari Newcastle United

Gilabola.comArne Slot, pelatih Liverpool, mendapat banyak kritik setelah timnya kalah 2-1 dari Newcastle United dalam final Piala Carabao di Wembley pada Minggu (16/3) malam WIB.

Kekalahan ini mengakhiri peluang Liverpool untuk mempertahankan gelar mereka sekaligus mengantarkan Newcastle United meraih trofi domestik pertama mereka dalam 70 tahun.

Namun, apa sebenarnya yang salah dengan keputusan Arne Slot dalam pertandingan ini? Berikut empat kesalahan besar yang dilakukan oleh pelatih asal Belanda itu.

1. Memilih Mac Allister untuk Menjaga Dan Burn

Salah satu momen krusial dalam pertandingan adalah gol pembuka Newcastle yang dicetak oleh Dan Burn. Bek setinggi 1,98 meter itu berhasil mencetak gol dengan sundulan keras setelah melompat lebih tinggi daripada Alexis Mac Allister, yang ditugaskan untuk menjaganya.

Slot memilih sistem zonal marking dengan lima pemain bertugas di zona dekat gawang, sementara tiga pemain lainnya melakukan man-to-man marking. Namun, keputusan untuk menugaskan Mac Allister, yang tidak dikenal sebagai pemain yang kuat di udara dan hanya setinggi 1,78 meter, untuk menjaga Burn dinilai sebagai kesalahan taktis yang fatal.

Slot membela keputusannya dengan mengatakan bahwa Burn adalah pengecualian karena jarang ada pemain yang bisa mencetak gol dari jarak sejauh itu dengan sundulan kepala.

2. Jota Starter Meski Sedang Dalam Performa Terbaik

Diogo Jota, yang belum mencetak gol sejak pertengahan Januari, dipilih sebagai starter oleh Slot. Keputusan ini dinilai kurang tepat karena Jota sedang mengalami penurunan performa dan kepercayaan diri.

Striker asal Portugal itu hanya mencetak delapan gol dalam 29 penampilan musim ini, dan ketidakefektifannya di lini depan membuat Liverpool kesulitan menciptakan peluang dan mencetak gol.

Juru taktik Belanda itu baru menggantikan Jota pada menit ke-57, padahal sudah terlihat jelas sejak awal bahwa Jota tidak memberikan dampak yang signifikan.

3. Terlalu Lama Menunggu Pergantian Pemain

Slot baru membawa Federico Chiesa dan Harvey Elliott pada menit ke-74, padahal Liverpool sudah tertinggal dua gol sementara kinerja serangan jelas tidak berjalan dengan baik.

Chiesa, yang akhirnya mencetak gol hiburan di menit akhir pertandingan, seharusnya bisa dimainkan lebih awal untuk memberikan energi, kecepatan, dan kreativitas tambahan di lini depan.

Begitu pula dengan Elliott, yang bisa memberikan dinamika berbeda di lini tengah. Keputusan Slot untuk menunda pergantian pemain dinilai sebagai salah satu faktor yang membuat Liverpool gagal membalikkan keadaan.

4. Pilih Kelleher Ketimbang Alisson

Caoimhin Kelleher, kiper cadangan Liverpool, dipilih sebagai starter dalam final ini, sementara Alisson Becker, yang dianggap sebagai salah satu kiper terbaik di dunia, duduk di bangku cadangan.

Meskipun Kelleher adalah kiper cadangan yang berkualitas, keputusan untuk tidak memainkan Alisson dalam pertandingan sepenting ini dipertanyakan banyak pihak.

Alisson, yang fit dan tersedia, bahkan telah bermain dalam babak semi-final. Beberapa fans berargumen bahwa Alisson mungkin bisa mencegah gol Burn, meskipun Kelleher sendiri tidak sepenuhnya disalahkan atas kedua gol Newcastle.

Exit mobile version