Gilabola.com – Lionel Messi harus menerima kenyataan pahit saat Inter Miami disingkirkan secara menyakitkan oleh Paris Saint-Germain di babak 16 besar Piala Dunia Antar Klub FIFA.
Kekalahan 0-4 di Atlanta pada Minggu (29/6) malam WIB itu menjadi akhir dari perjalanan klub MLS tersebut, yang sebelumnya melaju cukup mengejutkan dari fase grup.
Messi, meski menjadi andalan utama tim Amerika Serikat itu dalam urusan kreativitas di lapangan, gagal menghadirkan ancaman serius ke gawang mantan klubnya.
Satu-satunya peluang yang cukup mencolok terjadi saat Messi hampir mencetak gol lewat sundulan yang ditepis oleh Gianluigi Donnarumma. Namun secara keseluruhan, Inter Miami tidak mampu memberikan perlawanan berarti terhadap dominasi tim asal Prancis itu.
Paris Saint-Germain terlihat seperti bermain sesuka hati, menguasai alur bola dengan mudah dan membuat frustrasi pemain lawan, termasuk Messi.
Ketegangan semakin terlihat saat Messi tampak melakukan gerakan yang dinilai sebagai “usaha memukul” Vitinha, mantan rekan setimnya di PSG. Dalam sebuah rekaman video yang beredar di internet, terlihat Messi mengayunkan tangan kanannya ke arah wajah Vitinha setelah gagal menghentikan sang gelandang Portugal itu.
Gerakan itu tidak sampai mengenai sasaran, tetapi cukup untuk memicu reaksi luas dari publik sepak bola bagaimana superstar Argentina itu mencoba melampiaskan rasa frustrasinya dengan mencoba memukul lawannya.
Reaksi Fans dan Bantahan Isu Konflik Lama
Usai pertandingan, media sosial dibanjiri komentar tajam dari para fans sepak bola. Seorang pengguna X (dahulu Twitter) menyebut bahwa Messi tampak sebagai “olahragawan yang buruk” karena tak mampu menerima kekalahan.
Lainnya menyebut bahwa Vitinha seolah memberi pelajaran berharga kepada Messi lewat penampilannya yang dominan di pertandingan tersebut. Namun suasana panas di lapangan ternyata tidak berlanjut setelah peluit panjang dibunyikan.
Messi dan Vitinha justru terlihat berpelukan dengan penuh rasa hormat, sebagaimana ditunjukkan oleh unggahan resmi PSG di media sosial. Ini menjadi isyarat bahwa kedua pemain tidak memiliki konflik personal yang berlarut.
Sebelumnya, sempat beredar laporan dari media Prancis yang mengklaim bahwa Messi pernah berkata kasar kepada Vitinha saat masih bersama di Paris Saint-Germain.
Namun gelandang berusia 25 tahun itu membantah keras tuduhan tersebut lewat unggahan pribadi, menegaskan bahwa pernyataan tersebut “sama sekali tidak benar”.
Kini, meskipun hasil laga menjadi catatan buruk bagi Messi dan Inter Miami di panggung internasional, kedewasaan mereka dalam menyelesaikan konflik di akhir laga setidaknya menjadi penutup yang lebih positif dari sebuah pertandingan yang emosional.