Gilabola.com – Ruben Amorim, pelatih Manchester United, memberikan penjelasan mengenai keputusannya mencadangkan Alejandro Garnacho dalam pertandingan imbang 1-1 melawan Real Sociedad di Liga Europa.
Garnacho, yang tampil sebagai starter, digantikan oleh Christian Eriksen di menit ke-80. Keputusan ini menuai kritik, termasuk dari legenda Manchester United, Paul Scholes, yang menyebut Garnacho terlihat “merajuk” setelah ditarik keluar.
Namun, Amorim menegaskan bahwa keputusannya mencadangkan Garnacho didasarkan pada kondisi fisik pemain. Dia menyatakan bahwa Garnacho terlihat kelelahan dan tidak bisa lagi memberikan kontribusi maksimal, terutama dalam fase transisi dan bertahan.
Juru taktik Portugal itu menjelaskan bahwa dia melihat pemain sayap Argentina itu terlambat dalam membantu pertahanan dan tidak bisa lagi melakukan recovery dengan cepat.
Amorim juga menilai bahwa timnya sebenarnya menguasai pertandingan hingga penalti kontroversial yang diberikan kepada Real Sociedad. Bruno Fernandes dianggap melakukan handball di kotak penalti setelah intervensi VAR, dan Mikel Oyarzabal berhasil menyamakan kedudukan dari titik putih.
Manajer berusia 40 tahun itu merasa bahwa penalti tersebut mengubah momentum pertandingan dan membuat timnya kehilangan kendali di menit-menit akhir pertandingan.
Meski begitu, Amorim mengakui bahwa timnya harus lebih tajam dalam memanfaatkan peluang. Manchester United sebenarnya memiliki beberapa kesempatan emas untuk mencetak gol kedua, tetapi gagal memanfaatkannya dengan baik.
Sang peracik taktik Portugal itu menekankan bahwa timnya harus lebih klinis di leg kedua yang akan digelar di Old Trafford jika ingin melaju ke babak berikutnya.
Kekesalan Hojlund
Salah satu momen yang menjadi sorotan di laga ini adalah insiden antara Rasmus Hojlund dan Diogo Dalot. Hojlund terlihat kesal karena Dalot tidak memberikan umpan silang padanya saat berada di posisi yang menguntungkan.
Amorim menegaskan bahwa dia tidak ingin ada pertengkaran di antara pemainnya dan meminta mereka untuk fokus pada pertandingan. Dia menyebut bahwa keputusan Dalot mungkin tidak tepat, tetapi yang terpenting adalah tim harus belajar dari kesalahan dan tidak terpuruk.
Di sisi lain, Joshua Zirkzee, yang mencetak gol pembuka untuk Manchester United, mengakui bahwa timnya seharusnya bisa meraih hasil yang lebih baik dari sekedar hasil imbang.
Dia menyatakan bahwa mereka memiliki cukup peluang untuk memenangkan pertandingan, tetapi kurang tajam dalam menyelesaikan peluang tersebut. Zirkzee berharap timnya bisa lebih efektif di leg kedua.
Pertandingan ini juga menampilkan performa solid dari kiper Andre Onana, yang membuat beberapa penyelamatan penting untuk mencegah kekalahan Manchester United.
Meski hasil imbang tidak ideal, Amorim merasa bahwa timnya masih memiliki peluang besar untuk lolos ke perempat final. Dia menegaskan bahwa leg kedua di Old Trafford akan menjadi pertandingan yang berbeda, dengan tekanan lebih besar pada timnya.