Gilabola.com – Crystal Palace 1-0 Stockport County. Meski kedua tim ini dipisahkan oleh jarak yang cukup jauh di kasta liga sepak bola Inggris, hasil pertandingan ini lebih mencerminkan perbedaan kualitas antara mereka dibandingkan sekadar posisi di tabel liga.
Satu-satunya metrik yang benar-benar berpihak pada tim Premier League adalah penguasaan bola. Pelatih Crystal Palace, Oliver Glasner, tentu akan merujuk pada fakta dingin dari sore itu: kemenangan yang mengantar timnya ke babak keempat Piala FA. Misi selesai.
Namun, bagi Dave Challinor, pelatih Stockport County yang telah melakukan keajaiban dengan membawa timnya naik divisi, momen ini adalah tentang apa yang bisa terjadi. Saat timnya kembali ke barat laut malam ini, ia mungkin akan terus memutar ulang di pikirannya momen-momen yang menentukan pertandingan ini.
Stockport County Sial
Bagaimana jika penyerang Kyle Wootton bisa mengarahkan sundulannya dengan lebih baik? Bagaimana jika Isaac Olaofe berhasil melengkungkan bola hanya beberapa inci lebih jauh sehingga melampaui jangkauan kiper Palace, Matt Turner, dan masuk ke sudut gawang?
Kenyataannya, gol Eberechi Eze menjadi penentu. Umpan silang Daichi Kamada hanya mampu dibuang setengah hati oleh gelandang Stockport, Odin Bailey. Eze dengan cepat menyambar bola liar itu, memilih sudut tembakan, dan melengkungkan bola melewati kiper Corey Addai sebelum para bek lawan sempat bereaksi untuk mengganggunya.
Namun, sulit untuk menemukan momen kualitas nyata lainnya dari Palace yang benar-benar mampu membuka pertahanan tim League One tersebut selama 86 menit berikutnya.
Momen-momen Berbahaya Stockport
Sesaat sebelum gol Eze, suporter Stockport yang memadati tribun tamu masih bernyanyi tentang mimpi mereka mencapai Wembley. Lagu-lagu itu tak pernah berhenti bahkan setelah gol terjadi, sementara Stockport terus berjuang keras mendaki gunung.
Bek Palace, Chadi Riad, yang baru tampil ketiga kalinya sejak kepindahannya senilai £14 juta musim panas lalu, mendapat ujian berat dari Olaofe. Dengan kekuatan dan determinasi, Olaofe mengejar bola di sisi kanan dan melepaskan umpan silang ke kotak penalti untuk mencari Wootton. Sang kapten Stockport mencoba menjangkau bola di tiang jauh, tetapi gagal membuat kontak yang menentukan.
Kapten Palace, Marc Guehi, juga memiliki peluang menembak dari sudut sempit setelah situasi sepak pojok, tetapi di sisi lain lapangan, ia menghadapi tantangan lebih besar dalam menghadapi Olaofe dan Wootton yang terus merepotkan.
Bek sayap Stockport, Ibou Touray, menunjukkan umpan akurat ala Trent Alexander-Arnold yang berhasil menemukan Wootton di kotak penalti. Sayangnya, sundulan sang striker melayang di atas mistar gawang.
Palace menutup babak pertama dengan 80 persen penguasaan bola dan peluang besar lainnya. Eze kembali menunjukkan magisnya dengan menggiring bola masuk ke kotak penalti dan memberikan umpan silang, tetapi Daniel Munoz gagal menyambut bola di tiang jauh.
Babak Kedua: Dominasi Tanpa Gol
Palace memulai babak kedua dengan dominasi yang sama, tetapi tetap kurang kreativitas dan kualitas untuk mencetak gol tambahan yang akan memastikan kemenangan. Sebaliknya, keunggulan tipis ini justru memberikan semangat kepada Stockport untuk terus berjuang.
Peluang terbaik Stockport datang dari Olaofe, pemain lokal kelahiran Lewisham. Ia hampir mencetak gol setelah memanfaatkan umpan buruk dari Guehi, tetapi tembakannya berhasil ditepis oleh Matt Turner. Ini adalah momen yang mungkin terus terbayang dalam benaknya sepanjang malam.
Kesempatan Terakhir yang Terbuang
Ketika Stockport mulai mengambil risiko lebih besar, lini pertahanan mereka akhirnya terbuka. Eddie Nketiah gagal memanfaatkan peluang setelah lemparan jauh dari Jefferson Lerma diteruskan ke arahnya. Di masa injury time, Addai melakukan penyelamatan gemilang dengan kakinya untuk menggagalkan peluang dari Justin Devenny.
Meski perjuangan hebat dari Stockport, Palace tetap keluar sebagai pemenang dan melaju ke babak keempat Piala FA. Gol tunggal Eze menjadi sorotan dari laga yang lebih mencerminkan semangat juang daripada perbedaan kualitas di atas kertas.