Guardiola Diingatkan soal Kesalahan Lama, Man City Diharapkan Jadi ‘Monster Baru’ di Musim 2025/26

Gilabola.com – Shaun Wright-Phillips mengaku masih mengingat jelas bagaimana Manchester City kehilangan peluang merebut trofi musim lalu, bukan karena kualitas permainan, tapi karena kesalahan-kesalahan kecil yang berulang.

Menurutnya, Pep Guardiola harus segera mengatasinya, dan momen itu bisa dimulai dari ajang Piala Dunia Antarklub FIFA. Mantan pemain sayap The Citizens itu menilai bahwa pertandingan melawan Juventus di kompetisi ini akan menjadi tolok ukur perubahan.

Dia menyebut kekalahan dari klub Italia itu di Liga Champions musim lalu terjadi bukan karena skema atau strategi yang buruk, melainkan karena City, dalam kata-katanya, “menekan tombol penghancuran diri sendiri”.

Ederson saat dikalahkan Dusan Vlahovic dari jarak dekat

Dia menyampaikan bahwa terlalu banyak kesalahan individu yang merugikan tim. Bukan hanya kalah dalam laga tertentu, tapi juga kehilangan kendali dalam perebutan gelar liga.

Wright-Phillips menjelaskan bahwa permainan City masih tetap dominan dari segi penguasaan bola, tapi kesalahan transisi atau blunder di lini belakang sering kali membuat bola justru masuk ke gawang sendiri.

Momen Kebangkitan di Amerika Serikat?

Manchester City sudah memulai turnamen Piala Dunia Antarklub FIFA dengan awal yang meyakinkan, menang atas Wydad Casablanca dengan skor 2-0.

Phil Foden, yang musim lalu juga mengalami performa naik turun, mencetak gol cepat dan memberikan assist untuk Jeremy Doku. Penampilan seperti itu disebut Wright-Phillips sebagai sinyal bahwa City bisa kembali bangkit dan menjadi “binatang yang berbeda”.

Dia meyakini, jika kesalahan-kesalahan yang dulu menjadi masalah sudah bisa diatasi, maka City punya peluang besar untuk kembali ke jalur kemenangan. Laga melawan Juventus nanti disebutnya sebagai ujian nyata untuk menunjukkan bahwa pasukan Guardiola sudah belajar dari masa lalu.

Di sisi lain, Wright-Phillips juga menyoroti atmosfer di Piala Dunia Antarklub FIFA yang terasa kurang bergairah. Menurutnya, sepak bola di Amerika Serikat cenderung diperlakukan sebagai acara keluarga ketimbang pertarungan penuh emosi seperti di Eropa.

Dia mencontohkan pengalamannya bermain di New York Red Bulls dan Phoenix Rising, menyebut hanya beberapa basis pendukung seperti Seattle dan Portland yang bisa menciptakan atmosfer mendekati standar Eropa.

Wright-Phillips meyakini bahwa yang dibutuhkan oleh sepak bola Amerika adalah lebih banyak rivalitas yang intens dan berulang agar gairah dan tensi bisa muncul secara alami, terutama menyambut Piala Dunia 2026.

Bagi City, semua mata kini tertuju pada bagaimana mereka tampil melawan Juventus, di tengah harapan besar bahwa Guardiola akan membentuk ulang timnya menjadi kekuatan yang tak mudah diremehkan di musim yang akan datang.