Site icon Gilabola.com

Guardiola Kasih Resep ke Ten Hag, Cara Bertahan 7 Tahun Tanpa Dipecat

Guardiola Kasih Resep ke Ten Hag, Cara Bertahan 7 Tahun Tanpa Dipecat

Gila Bola – Erik ten Hag kini dijagokan menjadi manajer kedua yang akan segera dipecat di Liga Inggris. Di sisi lain, ada figur Pep Guardiola yang sudah bertahan selama tujuh tahun dan 125 hari. Apa rahasianya?

Secara ringkas, jika Pep boleh memberi nasihat kepada Ten Hag, maka isinya adalah jangan ngember, jangan ngomel, batasi interaksi pelatih dan pemain seminimal mungkin, hanya muncul saat briefing jelang pertandingan untuk membicarakan taktik permainan. Pelatih boleh muncul saat latihan tapi gak usah teriak-teriak ini-itu atau marah-marah. Kan sudah ada asisten pelatih kiper, asisten pelatih fisik dan seterusnya.

Itulah resep Pep Guardiola berhasil bertahan tujuh tahun lebih di Etihad Stadium. Menjaga dirinya agar tidak berubah menjadi figur menyebalkan di mata para pemain, yang sebagai konsekuensinya mereka tidak akan patuh pada instruksi permainan lalu melakukan pembusukan dari arah dalam.

Resep Mendetail Pep Soal Apa Sih Kerjaan Manajer Sepak Bola

“Saya akan beritahu Anda sesuatu. Bagus jika ada banyak pertandingan dalam sebuah minggu yang melelahkan. Jika Anda bertanding setiap tiga hari sekali, tidak ada waktu untuk sesi latihan.”

“Saya menyukai berada di atas lapangan, mencium bau rumput dan menyaksikan pemain melakukan apa pun yang mereka lakukan. Jika saya menyukai apa yang pemain lakukan, saya akan memujinya dan jika tidak maka setelah latihan, mereka akan kena marah dari saya.”

“Tapi sebenarnya fungsi saya bukan pelatih di atas lapangan. Manajer melihat papan tulis, di kantornya. Kalender dan jadwal adalah yang menjadikan Anda manajer karena Anda akan disibukkan menonton tayangan pertandingan. Itulah yang Anda harus lakukan. Di lapangan (latihan) hanya 45 menit, satu jam saja.”

“Itulah sebabnya saya tidak menghabiskan banyak waktu dengan para pemain. 45 menit paling lama, lalu rapat-rapat pada hari pertandingan. Selama sisa waktu, saya tidak bersama-sama mereka dan mereka tidak bersama-sama saya. Itu mungkin sebabnya kita bisa mempertahankan hubungan baik selama ini.”

Sudah lihat kan resep Pep Guardiola mempertahankan posisinya selama tujuh tahun dan 125 hari? Jika para pemain ngambek diatur ini-itu sampai ke hal-hal yang kecil maka mereka akan membalas dengan caranya sendiri di atas lapangan dan pada akhirnya si pelatih yang akan kena imbasnya. Coba kita tanyakan itu ke Ten Hag yang dikenal gemar melakukan micro management.

Erik ten Hag Jadi Manajer Berikut yang Difavoritkan Dipecat

Kecuali Julen Lopetegui yang mengundurkan diri dari Wolves, dua hari sebelum kompetisi Premier League 2023/24 dimulai, sebenarnya belum ada pemecatan manajer sama sekali di Liga Inggris musim ini.

Musim kemarin 2022/23, memasuki pekan ke-11 yang sama, sudah ada empat manajer yang diberhentikan, termasuk Steven Gerrard. Tahu gak alasannya kenapa?

Karena para pemilik klub sudah belajar banyak dari kasus-kasus Southampton, Leeds United dan juga Leicester City. Dua nama yang disebut pertama melakukan dua kali pemecatan pelatih dalam satu musim. Dan apa hasilnya? Tetap saja terdegradasi.

Pemecatan hanya menghasilkan kepanikan mencari manajer anyar yang belum tentu cocok dan berkualitas. Alhasil para pemilik klub menahan diri untuk melayangkan kapak pemecatan musim ini.

Untuk kasus Erik ten Hag, pertimbangannya bertambah satu lagi. Mungkin dua. Ada gak pengganti yang sepadan? Yang mau kerja sungguhan dan membawa tim ke posisi lebih baik, bukan sekedar mencari gaji milyaran rupiah per minggunya.

Satu alasan lain, kompensasi yang harus dibayarkan jika sang pelatih Belanda itu diberhentikan di tengah jalan mencapai 290 Miliar rupiah, yang bisa bikin Keluarga Glazer pikir-pikir.

Exit mobile version