Gilabola.com – Harry Kane menyampaikan pidato berapi-api di ruang ganti setelah kemenangan 5-0 Inggris atas Latvia memastikan tiket ke Piala Dunia 2026.
Dalam pesannya, kapten tim meminta rekan-rekannya untuk menjaga rasa lapar dan menjadikan pemusatan latihan berikutnya sebagai langkah awal menuju persiapan serius. Dia menekankan pentingnya mentalitas juara dan konsistensi, bukan hanya kebanggaan sesaat setelah lolos.
Meski belum pernah mempersembahkan trofi besar untuk negaranya, Kane menunjukkan keteguhan sikap yang mencerminkan pemain besar. Dia menilai kunci kesuksesan dalam sepak bola bukan sekadar memenangkan pertandingan, tetapi juga cara seseorang bangkit dari kegagalan.
Kane bahkan menyebut sudah melupakan penalti yang gagal ia eksekusi dalam kekalahan Inggris dari Prancis di perempat final Piala Dunia 2022. Dia mengaku hal itu sempat menjadi momen terburuk dalam kariernya di lapangan, namun kini menjadi sumber pembelajaran berharga.
Dia menjelaskan bahwa setiap turnamen besar memberi kesempatan untuk berkembang. Pengalaman pahit tersebut membuatnya lebih dewasa secara mental dan teknis dalam mengeksekusi penalti.
Kane menceritakan bahwa setelah kegagalan itu, ia berusaha memperbaiki tekniknya dan bahkan berhasil mencetak 31 penalti berturut-turut tanpa gagal. Dia menyebut perubahan kecil dalam teknik tendangan membuatnya lebih percaya diri. Menurutnya, setiap kegagalan harus dijadikan batu loncatan untuk menjadi lebih baik.
Pelatihnya di Bayern Munchen, Thomas Tuchel, bahkan sempat bercanda bahwa dirinya lega ketika Kane sempat gagal mengeksekusi penalti di ajang DFB Pokal, karena berarti “kutukan” kegagalan telah terbayar. Namun bagi Kane, hal itu hanya bagian kecil dari perjalanan panjang untuk terus berkembang.
Saat ini, pemain berusia 32 tahun itu menargetkan 100 gol bersama tim nasional Inggris. Dia sudah mengoleksi 76 gol, jauh melampaui rekor Wayne Rooney yang berhenti di angka 53. Kane mengatakan dirinya merasa berada pada level permainan terbaik sepanjang karier.
Dia menyebut dirinya kini lebih memahami ritme permainan dan lebih matang dalam membaca situasi di lapangan. Pengalamannya di Bayern disebut turut meningkatkan kemampuannya dalam pressing, pergerakan tanpa bola, dan pengambilan keputusan.
Kane menilai pencapaiannya tidak akan berarti jika tidak dibarengi konsistensi. Dia ingin terus tampil di level tertinggi selama mungkin dan menganggap setiap pertandingan sebagai peluang memperkuat tim menuju target utama: menjadi juara dunia.
Fokus ke Masa Depan, Bukan Masa Lalu
Dalam pidatonya, Kane mengingatkan rekan-rekan setim agar tidak terlena dengan keberhasilan lolos ke Piala Dunia. Dia meminta seluruh skuad untuk kembali bekerja keras pada jeda internasional berikutnya di bulan November agar momentum positif tidak hilang.
Kane juga berbagi pengalamannya kepada pemain muda yang belum pernah tampil di Piala Dunia. Dia menggambarkan turnamen itu sebagai pengalaman luar biasa yang tak boleh disia-siakan, dan berharap pengalamannya bisa membantu mereka menghadapi tekanan di panggung dunia.
Kapten Inggris itu menegaskan bahwa kenangan pahit dari kekalahan melawan Prancis tak lagi menjadi beban, melainkan motivasi untuk melangkah lebih jauh. Dia bertekad menebus kegagalan itu dengan memimpin Inggris meraih trofi di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko tahun depan.