Kanada dan Uruguay saling berhadapan dalam pertarungan untuk tempat ketiga Copa America 2024 saat keduanya bertemu di Bank of America Stadium pada Minggu (14/7) pagi WIB.
Uruguay mendapatkan dorongan untuk pertandingan ini karena Nahitan Nandez kembali dari skorsing, meski Ronald Araujo masih tidak tersedia saat dia mengalami cedera kaki serius.
Kanada, sementara itu, merotasi besar-besaran starting XI mereka, termasuk Jonathan David dan Alphonso Davies, yang beruntung hasil rontgennya negatif setelah ia mengalami cedera kaki dalam kekalahan semifinal Copa America.
Kick-off dibunyikan dan hanya butuh delapan menit sebelum Uruguay berhasil membuka skor melalui Rodrigo Bentancur dari situasi sepak pojok. Sebastian Caceres menyambut umpan sepak pojok di depan gawang, mengopernya ke Bentancur yang sendirian berdiri di tiang jauh gawang. Skor 1-0.
Uruguay nyaris menggandakan skor 10 menit kemudian, sayangnya Max Araujo melihat peluang satu lawan satu yang berhasil diselamatkan oleh Dayne St. Clair, penyelamatan yang luar biasa dari sang kiper cadangan.
Kegagalan itu ternyata harus dibayar mahal. Kanada berhasil menyamakan skor hanya empat menit berselang setelah kegagalan itu. Di menit ke-22, Ismael Kone menyamakan kedudukan usai memanfaatkan situasi tendangan sudut.
Dua menit kemudian, Uruguay punya peluang untuk mengembalikan keunggulan saat Facundo Pellistri sebenarnya berhasil mencetak gol, tetapi bendera offside telah diangkat karena Maxi Araujo offside!
Setelah itu, Kanada yang merotasi skuadnya justru lebih dominan. Sekitar dua peluang emas mereka ciptakan di penghujung babak pertama, dan beruntung sekali bagi Uruguay karena penyelesaian yang buruk membuat kedua peluang itu gagal berbuah gol.’
Babak kedua dimulai! Kedua pelatih sepak bola masing-masing tim melalukan perubahan di awal babak kedua untuk mencari keunggulan, dengan Uruguay memasukkan Luis Suarez dan Giorgian De Arrascaeta, sementara Jonathan David dan Alphonso Davies masuk untuk Kanada.
Beberapa peluang emas tercipta dengan kedua tim berani saling serang dan terbuka, hanya saja, kurangnya penyelesaian akhir membuat gol yang dinanti-nantikan para penonton tidak kunjung datang.
Luis Suarez misalnya, beberapa kali dia mendapatkan peluang bagus, tapi di usian 37 tahun, dia telah banyak kehilangan sentuhannya. Di menit ke-70 dia dapat umpan bagus dari Valverde di kotak penalti, tapi dia menchip bola terlalu pelan sehingga Dayne St. Clair dengan mudah menangkap bola.
Pada akhirnya, setelah banyak peluang tercipta dan terbuang, gol yang dinantikan akhirnya tiba di menit ke-80. Kone dibiarkan mendapatkan ruang tembak dari luar kotak penalti untuk melepaskan tembakan keras.
Bola sebenarnya berhasil ditebis Rochet, sayangnya bola liar langsung disambar David untuk mengirim ke pojok bawah gawang. Rochet dan Gimenez sudah mencoba menutup bola, tapi gagal. Skor 2-1 untuk Kanada.
Luis Suarez, harus diakui, adalah legenda hidup Uruguay. Tapi harus diakui bahwa keberadaannya saat ini justru kerap menghambat serangan timnya dengan bola serangan kerap terhenti di kakinya. Entah salah umpan, bola direbut lawan, gagal finishing, dan sebagainya. Di menit ke-91 misalnya, dia gagal menyelesaikan peluang satu lawan satu dengan kiper.
Dia baru akhirnya bisa berguna di menit ke-92 ketika berhadapan dengan peluang di depan gawang kosong. Umpan silang mendatar Gimenez berhasil disambut Suarez ke sudut atas gawang. Skor 2-2.
Laga dilanjutkan ke babak adu penalti dan Uruguay akhirnya berhasil menang. Hasil pertandingan sepak bola skor 4-3 setelah Kanada melewatkan dua peluang penalti. Tembakan Manu Kone yang lemah berhasil ditepis Rochet, sebelum Davies yang sok keren dengan tendangan panenka malah membentur atas tiang gawang.
Kanada XI (4-2-3-1): 1. St. Clair (GK); 2. Johnston, 15. Bombito, 3. De Fougerolles, 22. Laryea; 21. Osorio, 8. Kone; 24. Choiniere, 20. Ahmed, 14. Shaffelburg; 25. Oluwayesi.
Uruguay (4-3-3): 1. Rochet (GK); 8. Nandez, 2. Gimenez, 3. Caceres, 17. Vina; 15. Valverde, 5. Ugarte, 6. Betancur; 11. Pellistri, 19. Nunez, 20. M. Araujo.