Hasil Kualifikasi Piala Dunia CONMEBOL: Brasil Mainnya Makin Nggak Jelas, Telan Kekalahan Keempat!

Paraguay berhasil mencuri perhatian dunia sepak bola dengan kemenangan mengejutkan atas Brasil di pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 zona CONMEBOL pada Rabu (11/9) pagi WIB.

Bermain di Stadion Defensores del Chaco, Asunción, tim tuan rumah meraih kemenangan tipis 1-0 melalui gol tunggal Diego Gomez. Hasil ini merupakan kekalahan pertama Brasil di babak kualifikasi kali ini, sekaligus memberikan tiga poin penting bagi Paraguay.

Sejak awal pertandingan, Brasil langsung menunjukkan dominasi mereka dalam penguasaan bola. Tim berjuluk Selecao tersebut memulai pertandingan dengan tempo cepat, berusaha memecah pertahanan rapat Paraguay.

Beberapa peluang sempat tercipta di 10 menit pertama, terutama melalui Rodrygo dan Joao Pedro. Namun, lini belakang Paraguay yang dikomandoi oleh Gustavo Gomez tampil disiplin dalam menghadapi gempuran Brasil.

Paraguay, yang lebih banyak bertahan, sesekali mengandalkan serangan balik cepat. Pada menit ke-19, Paraguay akhirnya mampu memanfaatkan peluang emas. Diego Gomez, yang mendapatkan umpan matang dari sisi kanan lapangan, melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti.

Bola membentur tiang gawang sebelum akhirnya masuk ke sudut kanan gawang Brasil, membuat penjaga gawang Alisson Becker tak berdaya. Gol ini menjadi satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut dan cukup untuk membawa Paraguay unggul.

Brasil yang tertinggal berusaha bangkit. Vinicius Junior menjadi andalan dalam upaya menyamakan kedudukan. Dia beberapa kali mengancam gawang Paraguay dengan pergerakan cepat dan dribel tajamnya.

Pada menit ke-25, Vinícius nyaris mencetak gol setelah menerima umpan dari Joao Pedro, namun tendangannya berhasil ditepis oleh kiper Paraguay, Gatito Fernandez, yang tampil gemilang sepanjang laga.

Satu lagi peluang emas didapatkan Vinicius pada menit ke-28. Kali ini, dia berusaha menerobos dari sisi kiri pertahanan Paraguay dan melepaskan tendangan keras. Sayangnya, Gatito sekali lagi menunjukkan refleks luar biasa dan menggagalkan peluang tersebut dengan penyelamatan yang spektakuler.

Meski Brasil terus menekan, mereka kesulitan menembus pertahanan rapat Paraguay. Pergantian pemain yang dilakukan oleh pelatih Brasil di babak kedua, termasuk masuknya Estevao dan Luiz Henrique, tak banyak membantu dalam meningkatkan efektivitas serangan mereka.

Perjuangan Pertahanan Paraguay

Keberhasilan Paraguay mempertahankan keunggulan mereka tak lepas dari solidnya pertahanan yang dipimpin oleh Gustavo Gomez dan Robert Rojas. Meski mendapatkan tekanan bertubi-tubi dari Brasil, pertahanan Paraguay tetap kokoh dan mampu menghalau serangan demi serangan yang datang. Kedisiplinan mereka dalam menjaga area pertahanan menjadi kunci kemenangan kali ini.

Salah satu momen penting dalam pertandingan ini terjadi pada menit ke-47 ketika Vinicius Junior mendapatkan kartu kuning akibat protes berlebihan kepada wasit. Hal ini mencerminkan frustasi yang dirasakan para pemain Brasil, yang kesulitan membongkar pertahanan Paraguay meski memiliki penguasaan bola yang dominan.

Di sisi lain, pelatih Paraguay melakukan beberapa pergantian pemain untuk menjaga stabilitas tim. Masuknya pemain-pemain seperti Riveros dan Cuenca di pertengahan babak kedua memberikan penyegaran dalam lini tengah mereka, membantu Paraguay dalam mengontrol permainan dan meredam tekanan Brasil.

Tak bisa dipungkiri, salah satu pahlawan kemenangan Paraguay malam itu adalah kiper mereka, Gatito Fernandez. Selain menyelamatkan peluang-peluang emas dari Vinicius Junior, Gatito juga membuat beberapa penyelamatan krusial lainnya yang menjaga Paraguay tetap unggul hingga peluit akhir dibunyikan.

Penampilan solidnya di bawah mistar gawang membuat frustrasi para penyerang Brasil yang terus menerus mencoba mencari celah. Hasil ini membuat Paraguay meraih kemenangan kedua mereka dan naik ke urutan ketujuh, sementara Brasil telan kekalahan keempat dari delapan laga, terdampar di urutan kelima.

Sebenarnya ini adalah kekalahan yang sangat layak bagi Brasil, yang secara organisasi permainannya terbilang cukup buruk, kurang kerjasama tim, dan kebanyakan mengandalkan aksi individu yang kerap tidak efektif. PR besar bagi sang juara dunia lima kali sebelum Piala Dunia 2026 dimulai, itupun kalau mereka lolos.