Gilabola.com – Phil Foden langsung mencetak sejarah di FIFA Club World Cup dengan gol tercepat sepanjang turnamen tersebut. Hanya dua menit setelah kick-off melawan Wydad AC, gelandang Inggris berusia 25 tahun itu mencetak gol pembuka dalam kemenangan 2-0 Manchester City, Rabu malam di Philadelphia.
Gol tersebut tercipta setelah kiper Wydad, El Mehdi Benabid, menepis tembakan Savinho dan bola liar langsung disambar Foden dengan kaki kirinya dari dalam kotak penalti. Itu adalah gol pertama Foden dalam 20 penampilan terakhir bersama klub dan timnas.
City menambah keunggulan menjelang akhir babak pertama. Sepak pojok dari Foden mengarah ke Jeremy Doku, yang dengan tenang menyambutnya dari jarak dekat untuk menggandakan keunggulan.
Manchester City selanjutnya akan menghadapi Al Ain pada hari Minggu di Atlanta, sementara Wydad tetap berada di Philadelphia untuk menantang Juventus.
Namun kemenangan ini sedikit tercoreng dengan kartu merah yang diterima Rico Lewis di menit ke-88, membuat sang bek harus absen pada laga berikutnya.
Debut Kurang Meyakinkan Rayan Cherki
Meski Manchester City menang, debut Rayan Cherki menjadi sorotan tersendiri. Pemain muda asal Prancis tersebut tampil untuk pertama kalinya dengan seragam City sejak bergabung dari Lyon. Namun performanya dianggap belum maksimal.
Cherki tampak belum menyatu dengan permainan City. Ia beberapa kali kehilangan bola, tampak tidak peka terhadap posisi di lapangan, dan belum sepenuhnya memahami skema taktik Pep Guardiola.
Masalah terbesar bukan sekadar adaptasi — Cherki ditempatkan sebagai false nine, posisi yang tidak alami baginya. Awalnya bermain sebagai gelandang serang (nomor 10), Guardiola kemudian menempatkannya lebih ke depan, membuat Cherki harus berduel dengan bek tengah lawan dan bermain dengan punggung ke arah gawang — sesuatu yang bukan kekuatannya.
Statistik Buruk Cherki di Laga vs Wydad
Statistik juga menguatkan bahwa Cherki belum tampil seperti yang diharapkan. Ia hanya mencatat:
| Statistik Rayan Cherki vs Wydad | Angka |
|---|---|
| Sentuhan bola | 35 |
| Umpan ke sepertiga akhir | 1 |
| Peluang diciptakan | 1 |
| Dribel sukses | 1 dari 2 |
| xG + xA | 0.05 |
Dengan hanya satu peluang diciptakan, satu dribel sukses, dan sedikit keterlibatan dalam permainan, jelas terlihat bahwa peran false nine belum cocok untuk Cherki. Ia justru lebih efektif saat bermain lebih dalam, menghadap ke gawang dan berperan sebagai kreator.
Guardiola kemungkinan besar akan mengembalikan peran striker murni seperti Erling Haaland pada laga selanjutnya, dan Cherki dapat lebih fokus pada peran playmaker yang membawanya dikenal sebagai salah satu talenta muda terbaik Eropa.