Gilabola.com – Harapan Atletico Madrid untuk melaju ke babak gugur Piala Dunia Antarklub 2025 resmi pupus, meski mereka berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 atas wakil Brasil, Botafogo, dalam laga terakhir Grup B. Kemenangan itu tidak cukup untuk membawa mereka lolos, karena selisih gol yang dibutuhkan tidak terpenuhi.
Diego Simeone dan anak asuhnya datang ke pertandingan ini dengan misi jelas: menang dengan selisih tiga gol atau lebih demi menyalip Botafogo di posisi kedua.
Di laga lainnya, Paris Saint-Germain dengan nyaman mengalahkan Seattle Sounders, membuat situasi di grup semakin rumit bagi tim ibu kota Spanyol tersebut.
Penalti Dianulir VAR, Atleti Kehilangan Momen Krusial
Atletico hampir saja mendapatkan peluang emas di akhir babak pertama ketika Julian Alvarez dijatuhkan di dalam kotak penalti.
Namun setelah pemeriksaan VAR, wasit memutuskan bahwa terjadi pelanggaran lebih dulu oleh Alexander Sorloth dalam proses serangan tersebut. Alhasil, bukannya penalti, Atleti malah harus menerima keputusan pahit yang menghapus harapan gol awal.
Momen tersebut jelas menjadi titik balik yang memengaruhi psikologis tim, karena satu gol lebih cepat bisa membuka peluang untuk meraih kemenangan besar yang mereka butuhkan.
Dominasi Tak Berbuah Tiket Lolos
Sepanjang laga, Atletico Madrid mendominasi penguasaan bola dan menciptakan banyak peluang. Antoine Griezmann beberapa kali nyaris mencetak gol pembuka, namun Botafogo bertahan dengan solid.
Di sisi lain, Jan Oblak juga tampil gemilang dengan menggagalkan peluang penting dari Botafogo di 20 menit terakhir pertandingan.
Akhirnya, pada menit ke-87, Griezmann sukses mencetak gol lewat penyelesaian klinis setelah menerima umpan tarik dari Alvarez.
Sayangnya, waktu yang tersisa tidak cukup untuk menambah dua gol tambahan yang dibutuhkan. Skor 1-0 bertahan hingga akhir laga, namun itu tak cukup untuk menyelamatkan mereka dari eliminasi dini.
Pulang Lebih Awal, Simeone Harus Evaluasi
Atleti harus menerima kenyataan pahit tersingkir di babak grup, sebuah pencapaian yang tentu jauh dari ekspektasi klub sekelas mereka. Meski tampil di grup yang berat bersama PSG, Botafogo, dan Seattle, mereka tetap berharap bisa melaju lebih jauh di turnamen ini.
Kini, Diego Simeone dan timnya harus kembali ke Madrid lebih awal dari yang direncanakan, membawa pulang pelajaran berharga dari kegagalan ini jelang musim baru La Liga dan kompetisi Eropa lainnya.