Gilabola.com – Timnas Indonesia menghadapi tantangan besar saat melawat ke Stadion Qingdao Youth Football untuk bertanding melawan China pada Selasa, 14 Oktober 2024.
Pertandingan ini merupakan bagian dari fase grup ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Setiap pertemuan antara kedua tim selalu menampilkan intensitas tinggi dan persaingan yang ketat, mengingat sejarah panjang yang melibatkan Indonesia dan China dalam dunia sepak bola.
Secara keseluruhan, China cenderung lebih unggul dalam rekor pertemuan dengan Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, Timnas Indonesia sering mengalami kesulitan dalam menembus pertahanan solid dari The Dragon Team. Namun, sepak bola dikenal dengan sifatnya yang tidak terduga, dan setiap laga bisa menghadirkan kejutan.
Dengan latar belakang tersebut, banyak yang bertanya-tanya apakah Timnas Indonesia mampu mengubah nasib dan memperbaiki catatan buruk mereka melawan China. Mengacu pada statistik dari Aiscore, Skuad Garuda hanya meraih satu kemenangan, dua imbang, dan enam kekalahan dalam sembilan pertemuan terakhir mereka.
Di pertandingan terakhir, Indonesia kalah tipis 0-1 dalam ajang Piala Asia 2013. Dari lima pertemuan terakhir, Indonesia belum pernah merasakan kemenangan, mencetak hanya dua gol dan kebobolan 14 kali, sebuah rekor yang jelas harus diperbaiki oleh tim asuhan Shin Tae-yong.
Dalam upaya meraih kemenangan perdana di Grup C, Timnas Indonesia harus menunjukkan performa terbaik mereka. Persiapan matang dan mental yang kuat menjadi kunci untuk menghadapi tim sekuat China, dan dukungan dari penggemar akan sangat penting untuk memotivasi para pemain di lapangan.
Head to Head Indonesia vs China
Tanggal | Skor |
---|---|
12 Mei 1957 | Indonesia 2-0 China |
2 Juni 1957 | China 4-3 Indonesia |
23 Juni 1957 | Indonesia 0-0 China |
5 Mei 1971 | China 1-2 Indonesia |
11 November 1981 | China 4-2 Indonesia |
3 Maret 1986 | China 2-0 Indonesia |
25 Agustus 1986 | Indonesia 0-3 China |
20 Februari 1987 | Indonesia 3-1 China |
7 Agustus 1988 | Indonesia 1-1 China |
8 Februari 1991 | China 3-1 Indonesia |
20 April 1992 | China 2-0 Indonesia |
16 Oktober 2000 | China 4-0 Indonesia |
13 Mei 2001 | China 5-1 Indonesia |
27 Mei 2001 | Indonesia 0-2 China |
21 Juli 2004 | China 5-0 Indonesia |
15 Oktober 2013 | Indonesia 1-1 China |
15 November 2013 | China 1-0 Indonesia |
Timnas Indonesia Kini Punya Peluang Besar
Timnas Indonesia, di bawah asuhan Shin Tae-yong, kini dalam posisi yang menuntut aksi setelah mencatat tiga hasil imbang berturut-turut. Pertandingan dimulai dengan hasil 1-1 melawan Arab Saudi, dilanjutkan dengan imbang tanpa gol kontra Australia.
Di matchday ketiga, meskipun hampir meraih kemenangan melawan Bahrain, gol di menit akhir membuat laga berakhir 2-2 dalam suasana yang penuh kontroversi. Kini, Skuad Garuda sangat memerlukan poin penuh untuk meningkatkan posisi mereka di Grup C, terutama mengingat banyak tim lain telah meraih kemenangan.
Peluang Indonesia untuk meraih kemenangan melawan China cukup menjanjikan. China sendiri tengah berada dalam kondisi mental yang kurang baik setelah menelan tiga kekalahan beruntun, dengan pertahanan yang goyah, telah kebobolan 11 gol dalam tiga pertandingan. Ini menunjukkan adanya masalah serius di lini belakang yang dapat dimanfaatkan oleh Timnas Indonesia.
Kedua tim terakhir bertemu pada tahun 2013, di mana Indonesia kalah 1-0 di markas China. Namun, hasil tersebut seharusnya tidak dijadikan patokan, karena skuad saat ini telah berkembang pesat dibandingkan sebelumnya. Dengan persiapan yang matang dan semangat juang yang tinggi, Timnas Indonesia berharap dapat menciptakan momen bersejarah dalam pertemuan ini.
Pertandingan ini menjadi kesempatan emas bagi Garuda untuk membuktikan kemajuan mereka di pentas sepak bola Asia.
Prediksi Susunan Pemain China vs Indonesia
China (4-4-2): Wang Dalei; Hu Hetao, Jiang Guangtai, Jiang Shenglong, Li Lei; Xie Wenneng, Wang Shangyuan, Li Yuanyi, Wei Shihao; Fei Nanduo, Zhang Yuning. Pelatih: Branko Ivankovic
Indonesia (3-4-2-1): Maarten Paes, Jay Idzes, Rizky Ridho, Mees Hilgers; Calvin Verdonk, Nathan Tjoe-A-On, Thom Haye, Eliano Reijnders; Malik Risaldi, Ragnar Oratmangoen; Rafael Struick. Pelatih: Shin Tae-yong