Inter Milan Tersingkir dari Piala Dunia Antar Klub, Kalah 2-0 Meski Unggul Penguasaan Bola

Gilabola.com – Perjalanan Inter Milan di Piala Dunia Antar Klub 2025 harus terhenti lebih awal setelah kalah 0-2 dari Fluminense dalam laga 16 besar yang berlangsung di Charlotte, Amerika Serikat.

Tim asal Brasil itu tampil jauh lebih siap sejak peluit pertama, dan tak butuh waktu lama untuk memetik hasil dari tekanan awal mereka. Pada menit ke-3, Inter justru melakukan kesalahan fatal di lini belakang.

Bola hasil umpan rendah dari Jhon Arias yang sempat berbelok karena defleksi langsung menemui German Cano, yang dengan tenang menanduk bola masuk ke gawang Yann Sommer dari jarak dekat.

Kesalahan koordinasi antara Sommer dan lini belakang Inter terlihat jelas dalam proses gol tersebut. Reaksi yang terlambat dan kurangnya komunikasi membuat mereka terlihat ragu untuk menutup pergerakan lawan. Situasi ini menjadi pukulan awal yang cukup dalam bagi raksasa Serie A tersebut.

Meskipun Inter berusaha membalas, termasuk melalui sepakan Federico Dimarco yang ditepis kiper veteran Fabio, serangan-serangan mereka kerap mentah di hadapan pertahanan disiplin yang dipimpin Thiago Silva dan penjaga gawang berusia 44 tahun itu.

Bahkan saat Lautaro Martinez punya tiga peluang emas di babak kedua, dua berhasil digagalkan dan satu lainnya membentur mistar. Pada menit ke-70, peluang paling matang hadir saat Stefan de Vrij menerima umpan kepala dari Lautaro, namun tendangannya dari jarak lima yard justru melenceng.

Sementara Inter kehabisan cara untuk menyamakan skor, Fluminense justru mengunci kemenangan mereka dengan gol kedua pada masa injury time. Bermula dari lemparan ke dalam yang dilanjutkan dengan sundulan flick-on, bola mengarah ke Hercules.

Gelandang Brasil itu tak menyia-nyiakan kesempatan dan dengan dingin melepaskan tembakan mendatar ke sudut gawang yang tak terjangkau Sommer.

Sepanjang pertandingan, Fluminense mampu menahan tekanan dengan kepala dingin. Disiplin pertahanan mereka benar-benar teruji, terlebih saat Inter mulai menggempur pada 15 menit terakhir.

Thiago Silva tampil tenang sebagai pemimpin lini belakang, sementara Fabio membuat beberapa penyelamatan krusial yang menambah frustrasi pasukan Simone Inzaghi.

Tensi juga sempat meninggi ketika beberapa pemain Inter terlibat insiden di tepi lapangan, termasuk Henrikh Mkhitaryan yang tampak kesal terhadap keputusan wasit dan perlakuan dari bangku cadangan Fluminense. Namun, semua usaha dan amarah itu tak mengubah hasil akhir.

Kekalahan ini menutup jalan Inter di turnamen yang sempat mereka jalani dengan mulus di fase grup. Sebaliknya, Fluminense melangkah ke perempat final dan akan menghadapi pemenang duel antara Manchester City dan Al-Hilal, dengan modal pertahanan veteran dan serangan yang efisien.

Secara statistik, Inter sejatinya tampil lebih dominan dengan 68 persen penguasaan bola, 16 tembakan dan empat tepat sasaran, tapi Fluminense tampil lebih efektif dengan empat tembakan tepat sasaran dan dua gol dari hanya 32 persen penguasaan bola.