Joao Pedro dan Mimpi Besarnya: Premier League, World Cup, hingga Ballon d’Or

Gilabola.comJoao Pedro langsung memberi warna baru bagi sepak bola Chelsea setelah resmi bergabung dari Brighton dengan nilai transfer yang mencapai Rp 1,3 Triliun.

Dalam lima pertandingan pertamanya sebagai starter, pemain asal Brasil itu mampu mencetak lima gol. Catatan impresif ini membuat banyak pihak menilai ia tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi.

Meski demikian, ketika pertama kali datang ke Chelsea, Joao Pedro justru lebih memikirkan bagaimana dirinya akan diterima oleh rekan-rekan setim, khususnya Cole Palmer.

Dia merasa sedikit khawatir karena di Brighton dirinya sempat menjadi pemain kunci, sementara di Stamford Bridge ada sosok Palmer yang sudah lebih dulu menjadi andalan. Namun, keraguan itu segera sirna setelah keduanya menemukan irama permainan yang saling melengkapi.

Chemistri keduanya terlihat jelas ketika Chelsea menaklukkan Paris Saint-Germain dengan skor 3-0 pada final Piala Dunia Antarklub edisi terbaru di Amerika Serikat.

Baik Palmer maupun Joao Pedro sama-sama mencatatkan nama di papan skor, dan sejak saat itu duet ini mulai diperhitungkan sebagai salah satu kombinasi paling menjanjikan di sepak bola Inggris.

Ambisi Tinggi di Premier League

Chelsea mengawali musim Liga Inggris dengan hasil imbang tanpa gol melawan Crystal Palace. Namun, performa mereka segera meningkat lewat kemenangan telak 5-1 atas West Ham dan kemenangan 2-0 atas Fulham.

Dalam dua laga tersebut, Joao Pedro berkontribusi dengan dua gol dan dua assist. Hasil ini membawa Chelsea bertengger di posisi dua klasemen sementara di bawah Liverpool.

Pelatih Enzo Maresca meyakini timnya dapat mendominasi sepak bola Inggris dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang, terlebih setelah klub menggelontorkan dana lebih dari Rp 28,7 Triliun sejak diambil alih Todd Boehly dan Clearlake Capital.

Joao Pedro menjadi salah satu investasi besar itu, dan ia pun menegaskan bahwa dirinya ingin bersaing dengan nama-nama besar lain seperti Erling Haaland, Viktor Gyokeres, hingga Benjamin Sesko untuk memperebutkan Sepatu Emas.

Tidak hanya itu, Joao Pedro juga memendam ambisi lebih besar: ia ingin menjadi penyerang utama Brasil pada Piala Dunia mendatang. Dia menyebut bahwa mengenakan kostum nomor 9 untuk negaranya merupakan mimpi yang ingin diwujudkan.

Hidup di London dan Peran Penting di Skuad

Kehidupan Joao Pedro di London berjalan dinamis. Dia memilih Chelsea bukan hanya karena besarnya klub, tetapi juga karena lokasinya di ibu kota Inggris. Bahkan, dia menolak tawaran dari Newcastle yang sempat melayangkan proposal Rp 1,1 Triliun.

Di luar lapangan, dia tinggal bersama dua anjing Pomeranian dan kerap menghabiskan waktu bersama rekan-rekan senegaranya seperti Andrey Santos dan Estevao.

Dalam latihan, dia mendapat banyak masukan dari Maresca, terutama untuk lebih tajam sebagai nomor 9. Padahal, ketika masih kecil di Brasil, dia sempat berposisi sebagai playmaker nomor 10.

Namun, sejak usia remaja dia mulai dilatih sebagai penyerang tengah dan kini dikenal sebagai penyerang modern yang bisa berperan di berbagai posisi.

Joao Pedro juga menaruh hormat pada sejumlah pemain senior yang pernah bersamanya, salah satunya James Milner. Menurutnya, etos kerja dan mentalitas Milner adalah teladan bagi pemain muda. Hal ini pula yang membuatnya terus berusaha menjaga kerendahan hati meski kariernya tengah menanjak cepat.

Kini, Joao Pedro bertekad menapaki jejak legenda Chelsea seperti Didier Drogba. Dia menyebut bahwa jika berhasil meraih gelar Liga Inggris dan Liga Champions bersama The Blues, maka peluang untuk dikenang sebagai legenda akan terbuka lebar.

Dengan semangat, ambisi, serta kontribusinya yang sudah terlihat sejak awal, Joao Pedro jelas menjadi salah satu pemain yang patut diperhatikan di musim sepak bola ini. Chelsea berharap kehadirannya bisa membawa kejayaan baru di Stamford Bridge.

IKLAN