Gilabola.com – Joao Pedro hanya butuh waktu 60 menit dalam debut penuhnya untuk menunjukkan bahwa dia punya semua yang diperlukan guna menghancurkan mitos kutukan striker Chelsea.
Penyerang asal Brasil itu mencetak dua gol dalam kemenangan meyakinkan 2-0 atas Fluminense di semifinal Piala Dunia Antar Klub dan membawa The Blues ke partai puncak.
Gol pertamanya datang di menit ke-18 lewat sepakan melengkung yang mematikan. Penampilan tersebut menegaskan kualitas dari pemain yang didatangkan senilai Rp 1,2 Triliun dari Brighton & Hove Albion.
Meski baru mengenakan jersey biru untuk pertama kalinya, Pedro tampil penuh percaya diri namun tetap rendah hati. Dia bahkan sempat mengangkat tangan dua kali untuk meminta maaf kepada pendukung Fluminense, klub lamanya.
Kombinasinya bersama Pedro Neto di sisi kiri terlihat begitu cair. Kedua pemain tampil seolah sudah bermain bersama selama bertahun-tahun, padahal kenyataannya baru beberapa hari.
Dalam laga tersebut, legenda Fluminense dan mantan kapten Chelsea, Thiago Silva, bahkan hanya bisa menyaksikan lini belakang timnya dibongkar oleh kecepatan dan kekompakan lini serang lawan.
Enzo Maresca menilai kebebasan bermain Pedro sebagai aspek penting dari keunikannya. Menurutnya, penyerang muda ini bermain dengan ringan, seperti tanpa beban yang sering menjerat striker Chelsea sebelumnya.
Pedro bahkan melengkapi penampilannya dengan gol kedua yang indah lewat sepakan keras yang membentur mistar sebelum masuk ke gawang.
Namun, konsistensi dan kedewasaan akan menjadi ujian berikutnya. Pedro menggantikan Nicolas Jackson yang tengah dibekukan dari skuad usai dua kartu merah beruntun melawan Newcastle dan Flamengo.
Di sisi lain, Liam Delap juga absen di semifinal akibat akumulasi kartu, padahal dia sempat mencetak gol dalam penampilan keduanya untuk Chelsea.
Pedro pun bukan tanpa catatan. Dia pernah terlibat perkelahian di sesi latihan Brighton dengan Jan Paul van Hecke, dan menerima kartu merah karena tindakan kasar saat melawan Brentford pada April. Namun, untuk saat ini, semua itu tak lagi relevan.
Chelsea sedang berada di jalur menuju final, dan Pedro telah menunjukkan bahwa dia bisa menjadi ujung tombak andalan bagi skuad muda Maresca yang tampil semakin solid.
Jika dia mampu menjaga performa dan emosi, bukan tidak mungkin Stamford Bridge akhirnya menemukan striker yang selama ini dan mengakhiri kutukan striker mereka.