
Gilabola.com – Thomas Tuchel disebut sedang mempertimbangkan siapa yang layak menjadi pendamping Harry Kane di lini serang Inggris, dengan Jude Bellingham dan Morgan Rogers sama-sama menjadi kandidat kuat setelah performa meyakinkan keduanya.
Rekam jejak Bellingham yang luar biasa dan kecocokan Rogers dengan gaya bermain Tuchel membuat keputusan ini semakin kompleks menjelang Piala Dunia 2026.
Tuchel sebelumnya memberikan isyarat bahwa perebutan posisi nomor 10 hanya mengerucut pada dua nama. Dia digambarkan menilai bahwa posisi pendukung Kane tidak lagi otomatis milik satu pemain seperti sebelumnya.
Bellingham, meski sempat absen di awal musim karena operasi bahu, tetap dianggap sebagai figur penting dalam skuad Inggris. Usianya yang masih sangat muda tidak menghalangi kontribusinya di berbagai turnamen besar.
Pemain Real Madrid itu tercatat menjadi pemain Inggris termuda di Euro 2020 dan pencetak gol termuda kedua Inggris di Piala Dunia 2022. Penampilannya di Euro 2024 bahkan disebut sebagai salah satu faktor utama Inggris bisa melaju hingga final.
Bellingham juga pernah mencetak gol akrobatik pada laga melawan Slovakia di babak 16 besar. Aksinya itu digambarkan sebagai penyelamat Inggris agar terhindar dari kekalahan memalukan.
Di sisi lain, keluhan tentang bahasa tubuh Bellingham kadang muncul. Namun pandangan tersebut dianggap tidak relevan karena kepribadian berani dan percaya diri sering dibutuhkan dalam situasi pertandingan penting.
Analisis pun menilai bahwa dalam laga-laga panas Piala Dunia, Bellingham termasuk pemain yang paling mungkin memberi solusi ketika Inggris tertekan.
Rogers, Opsi Segar yang Cocok untuk Gaya Tuchel
Morgan Rogers tampil menonjol dalam pertandingan melawan Serbia dan Wales. Dia digambarkan sangat sesuai dengan pola cepat yang ingin diterapkan Tuchel.
Selama ini, Inggris kerap berusaha memasukkan semua pemain terbaik sekaligus tanpa mempertimbangkan kecocokan taktik. Tuchel disebut tidak ingin mengulangi pola tersebut.
Rogers dinilai mampu memberi ruang gerak optimal bagi Kane. Pergerakannya, baik membawa bola maupun tanpa bola, disebut memberikan ruang bagi sang kapten untuk tampil lebih efektif.
Statistik musim lalu juga menunjukkan bahwa Rogers dan Bellingham menghasilkan jumlah gol serta assist yang sama untuk klub masing-masing. Angka itu membuat persaingan keduanya semakin menarik.
Analis menyebut bahwa Piala Dunia mendatang akan berjalan lebih berat karena jumlah pertandingan bertambah dan suhu pertandingan diprediksi sangat tinggi. Kedalaman skuad menjadi faktor yang sangat menentukan.
Meski keduanya diperkirakan pasti masuk skuad final, pemilihan starter tetap harus mempertimbangkan efisiensi. Rogers digambarkan sebagai opsi terbaik untuk memulai pertandingan, sementara Bellingham bisa menjadi solusi pada momen krusial.
Rotasi juga dianggap wajib dilakukan agar Inggris tetap segar sepanjang turnamen. Tuchel diperkirakan akan memanfaatkan kekuatan kedua pemain untuk kebutuhan taktik yang berbeda.
Pada akhirnya, keberhasilan Inggris tidak ditentukan oleh satu nama saja. Keduanya dipandang sebagai bagian penting dari rencana besar Tuchel dalam menghadapi turnamen terbesar musim panas mendatang.
