Site icon Gilabola.com

Kalau Ada Tim yang Bisa Bikin Sejarah Eropa Paling Aneh, Itu Manchester United-nya Ruben Amorim

Ruben Amorim memberi arahan pemain Manchester United di laga kontra Brentford

Gilabola.comManchester United asuhan Ruben Amorim memasuki leg kedua semifinal Liga Europa melawan Athletic Bilbao dengan keunggulan 3-0, namun tidak ada jaminan bahwa keunggulan itu akan membawa mereka ke final dengan mulus. Amorim sendiri mengakui bahwa timnya bisa menjadi lawan paling berat untuk dirinya sendiri.

Dia menyampaikan bahwa terkadang bukan hanya lawan yang harus dihadapi, tapi juga versi Manchester United mana yang akan muncul di lapangan—dan apakah tim yang memulai laga akan tetap menjadi tim yang sama hingga peluit akhir dibunyikan.

Sampai saat ini, United memang tampil tak terkalahkan di seluruh kompetisi Eropa musim ini. Namun di Liga Inggris, mereka hanya mengumpulkan 24 poin dari 24 pertandingan dan terperosok di peringkat ke-15 klasemen.

Juru taktik Portugal itu bahkan menyebut bahwa pada akhir musim nanti, timnya bisa saja menjadi tim Premier League terburuk dalam sejarah yang justru meraih gelar di Eropa.

Dia menilai bahwa tidak ada yang bisa memastikan apa yang akan terjadi dengan timnya, meskipun keunggulan tiga gol seharusnya cukup untuk menjamin tempat di final. Tetapi, menurutnya, melihat musim ini, semua kemungkinan tetap terbuka.

Dia mengingatkan bahwa satu gol bisa mengubah segalanya, termasuk arah pertandingan dan mentalitas tim, terutama bila ada kartu merah seperti yang pernah terjadi di laga-laga sebelumnya.

Kemenangan yang Selalu Penuh Drama

Konsistensi bukanlah ciri khas dari United musim ini. Bahkan saat menang, kemenangan itu sering kali datang dengan cara yang rumit dan tidak terduga. Laga melawan Lyon menjadi contoh paling nyata.

Setelah unggul 2-0 dan tampil solid, mereka justru tertinggal 2-4 di kandang sendiri, meskipun lawan hanya bermain dengan sepuluh orang. Kemudian, secara mengejutkan, mereka mencetak tiga gol hanya dalam tujuh menit, dengan dua di antaranya dibuat oleh pemain yang bukan penyerang.

Amorim merasa bahwa kadang-kadang saat laga sudah berjalan, timnya bisa berubah total hanya karena satu momen kecil. Dia juga menyatakan bahwa dirinya hanya menonton ulang 30 menit pertama laga melawan Bilbao karena menurutnya, tidak masuk akal mempersiapkan pertandingan melawan tim dengan sepuluh pemain seperti yang terjadi di leg pertama.

Dalam 30 menit itu, United memperlihatkan banyak aspek positif: penyelamatan dari Andre Onana, sapuan di garis gawang oleh Victor Lindelöf, dan peluang besar yang gagal dimanfaatkan oleh Inaki Williams.

Meskipun sejarah menunjukkan bahwa 133 tim yang unggul tiga gol di pertandingan tandang di leg pertama selalu lolos, Amorim merasa timnya tidak bisa disamakan begitu saja.

Dia yakin bahwa dalam sejarah United musim ini, hal-hal aneh bisa terus terjadi. Dia pun menegaskan bahwa timnya akan berjuang untuk memenangkan pertandingan, bukan sekadar mengamankan agregat.

Tentang peluang ke Liga Champions, Amorim menyadari bahwa jalur yang ditempuh klubnya bisa diperdebatkan. Arsène Wenger bahkan menyatakan bahwa sistem ini seharusnya ditinjau ulang oleh UEFA. Tetapi Amorim menjawab bahwa selama aturan belum diubah, maka jika memenangkan Liga Europa berarti lolos ke Liga Champions, itulah yang akan dikejar.

Baginya, mungkin hanya salah satu versi Manchester United yang bisa menjadi “juara.” Namun sampai saat ini, bahkan sang pelatih belum tahu versi mana yang akan tampil di laga yang menentukan.

Exit mobile version