Kisah Andy Cole, Top Skor Keempat Sepanjang Masa Premier League, Tapi Tak Dianggap Timnas Inggris

Gila Bola – Andy Cole, salah satu legenda Manchester United, memiliki karier yang penuh prestasi di tingkat klub, sayangnya bahwa karir internasionalnya tidak sama menjanjikannya dengan di level klub.

Dengan koleksi gol yang menjadikannya pencetak gol terbanyak keempat sepanjang sejarah Premier League, Cole tetap menjadi nama yang dihormati dalam dunia sepak bola. Namun, kisahnya bersama tim nasional Inggris tidak seindah catatannya di klub.

Pada musim 1997/1998, Cole menunjukkan performa luar biasa dengan mencetak 20 gol di semua kompetisi untuk Manchester United, termasuk 15 gol di Premier League.

Performa tersebut terjadi di tengah persaingan sengit antara The Red Devils dan Arsenal dalam perebutan gelar liga, di mana Arsenal akhirnya unggul hanya dengan selisih satu poin.

Sayangnya, kontribusi besar Cole untuk Manchester United tidak cukup untuk meyakinkan manajer tim nasional Inggris saat itu, Glenn Hoddle, untuk membawanya ke Piala Dunia 1998 di Prancis.

Keputusan yang Kontroversial

Dalam wawancaranya dengan podcast Beautiful Game, yang kami beritakan dari MEN, Cole mengungkapkan bahwa dia merasa seharusnya masuk dalam skuad Inggris untuk turnamen tersebut.

Dia menyebut bahwa performanya untuk United sudah cukup membuktikan bahwa dirinya layak dipertimbangkan. Cole menyebut bahwa keputusan Hoddle lebih dipengaruhi oleh politik dalam sepak bola daripada kemampuan murni.

Pada Piala Dunia 1998, Hoddle memilih empat penyerang, yakni Michael Owen, Teddy Sheringham, Les Ferdinand, dan Paul Merson. Owen, meskipun saat itu masih berusia muda, dianggap sebagai bintang masa depan Inggris.

Cole menyebut bahwa dia hanya bisa menertawakan dirinya sendiri ketika tidak dipanggil, meskipun dia merasa pantas mendapatkan tempat di skuad The Three Lions.

Kontras antara Klub dan Tim Nasional

Meskipun hanya tampil 15 kali untuk tim nasional Inggris dengan hanya mencetak satu gol, Cole tetap menjadi pemain kunci di Manchester United dan memenangkan banyak gelar.

Karier internasionalnya yang kurang gemilang kontras dengan pencapaiannya di klub, di mana dia membantu United meraih berbagai gelar, termasuk treble yang bersejarah pada 1999.

Menurut Cole, politik dalam sepak bola menjadi penghalang utama bagi dirinya untuk bersinar di panggung internasional. Dia percaya bahwa tanpa pengaruh tersebut, peluangnya untuk tampil di Piala Dunia 1998 akan jauh lebih besar.