Klub Bersejarah Prancis dan Mantan Tim Zinedine Zidane, Bordeaux, Bangkrut dan Kini Jadi Klub Amatir

Gilabola.com – Klub sepak bola Girondins de Bordeaux, yang memiliki sejarah panjang dan gemilang dalam sepak bola Prancis, menghadapi kenyataan pahit setelah mengajukan kebangkrutan.

Pengumuman ini mengakhiri status profesional klub yang telah berlangsung sejak 1937, setelah mereka gagal memberikan solusi finansial yang memadai kepada pengawas keuangan sepak bola Prancis, DNCG.

Keputusan ini diambil setelah Bordeaux menerima penurunan pangkat administratif ke divisi ketiga Championnat National, akibat kegagalan negosiasi pengambilalihan oleh Fenway Sports Group (FSG), pemilik Liverpool.

Bordeaux, yang pernah memenangkan enam gelar Ligue 1, kini harus merelakan status profesionalnya demi menghindari sanksi lebih berat dari DNCG, yang memaksa mereka mengajukan diri sebagai klub bangkrut.

Bordeaux mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan kebangkrutan ke Pengadilan Niaga Bordeaux untuk memulai proses restrukturisasi yang diperlukan, di mana mereka akan menjadi klub amatir.

Klub ini perlu menyeimbangkan pembukuan mereka dengan mencari dana sebesar 40 juta euro, sekitar Rp 709 Milyar, namun upaya ini gagal setelah FSG (pemilik Liverpool asal Amerika) mundur dari negosiasi. Akibatnya, Bordeaux terpaksa mencabut status profesional mereka dan menghadapi kenyataan bermain di divisi ketiga musim depan.

Keputusan ini membawa dampak besar bagi klub dan para pemainnya. Semua pemain profesional yang terikat kontrak, termasuk pemain senior dan muda, sekarang bebas meninggalkan klub dan menandatangani kontrak dengan klub lain.

Akademi terkenal Bordeaux, yang telah melahirkan banyak pemain bintang seperti Zinedine Zidane, Bixente Lizarazu, Jules Koundé, dan Aurélien Tchouaméni, juga akan ditutup sebagai akibat dari kebangkrutan ini.

Wali Kota Bordeaux, Pierre Hurmic, mengkritik keputusan pemilik klub, Gerard Lopez, yang dianggap telah mengambil keputusan mendadak dan berisiko. Hurmic menyatakan bahwa keputusan Lopez ini mencerminkan manajemen yang buruk, yang telah membawa klub dari level elite Ligue 1 ke level amatir dalam tiga tahun.

Meskipun demikian, Bordeaux bertekad untuk tetap bermain di divisi ketiga musim depan, dengan harapan bisa segera kembali ke level tertinggi dengan keuangan yang lebih baik dan ambisi baru. Langkah ini diambil untuk membatasi dampak olahraga dari situasi ini dan mempersiapkan klub untuk kembali bersaing di level tertinggi secepat mungkin.

Para fans dan mantan pemain Bordeaux merasakan kesedihan mendalam atas situasi ini. Pemenang Piala Dunia 1998, Bixente Lizarazu, menyatakan di Instagram bahwa apa yang terjadi adalah hasil dari manajemen sepak bola dan keuangan yang buruk selama bertahun-tahun.

Zinedine Zidane, mantan pemain Bordeaux yang pernah menjadi pelatih Real Madrid, juga mengungkapkan kesedihannya dan berharap klub bisa bangkit kembali di masa depan.

Masa depan Bordeaux kini berada di tangan Pengadilan Niaga Bordeaux, yang akan menentukan langkah selanjutnya bagi klub ini. Harapannya, klub ini bisa bertahan di tingkat ketiga atau keempat dengan sebagian besar utang dihapuskan, dan mungkin memulai kembali dari awal jika diperlukan.