Gilabola.com – Chelsea memastikan diri sebagai juara dunia setelah menang telak 3-0 atas Paris Saint-Germain (PSG) di final Piala Dunia Antarklub 2025. Namun, keberhasilan ini diwarnai insiden panas yang melibatkan pelatih PSG Luis Enrique dan penyerang Chelsea Joao Pedro, sesaat setelah pertandingan usai.
Chelsea Angkat Trofi dengan Gaya, Palmer dan Pedro Jadi Bintang
Laga final yang digelar di MetLife Stadium menjadi panggung unjuk gigi Cole Palmer, yang mencetak dua gol indah di babak pertama. Ia membuka skor di menit ke-22 setelah memanfaatkan kesalahan Nuno Mendes, lalu menambah keunggulan lewat aksi individu brilian pada menit ke-30.
Joao Pedro melengkapi kemenangan Chelsea dengan gol ketiga di menit ke-43, lewat penyelesaian chip memukau setelah menerima umpan dari Palmer.
Kemenangan ini menjadikan Chelsea sebagai juara pertama dalam format baru Piala Dunia Antarklub yang diikuti 32 tim dari berbagai benua.
Drama Memanas Usai Peluit Akhir: Luis Enrique Diduga Lakukan Kekerasan
Namun euforia Chelsea segera berubah menjadi keributan saat peluit panjang berbunyi. Dalam suasana panas pasca pertandingan, Luis Enrique terlihat mendekati Joao Pedro dan diduga menampar wajah sang striker.
Aksi tersebut terjadi di tengah kekacauan kecil di lapangan, di mana sejumlah pemain dari kedua tim juga terlihat beradu argumen. Meski belum ada konfirmasi resmi dari pihak FIFA atau PSG, insiden ini terekam kamera dan memicu perdebatan panas di media sosial serta kalangan pengamat sepak bola.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Luis Enrique maupun Joao Pedro terkait insiden tersebut. Namun, FIFA diyakini akan melakukan investigasi menyeluruh atas dugaan tindakan tidak sportif itu.
Jika terbukti, Luis Enrique bisa menghadapi sanksi berat, termasuk larangan mendampingi tim di turnamen mendatang.
Kemenangan yang Tercoreng, Tapi Chelsea Tetap Pantas Pesta!
Meski diwarnai insiden panas, Chelsea tetap layak mendapat pujian atas performa mereka sepanjang turnamen. Di bawah asuhan Enzo Maresca, mereka tampil impresif dan efisien, mengalahkan tim-tim besar seperti Fluminense dan PSG dalam perjalanan menuju gelar juara.
Bagi Joao Pedro, kemenangan ini juga menjadi pembuktian personal, setelah tampil luar biasa di semifinal dan mencetak gol di partai final.