Gila Bola – Timnas Prancis, yang dipimpin oleh bintang mereka, Kylian Mbappe, memulai Euro 2024 mereka dengan harapan tinggi setelah keberhasilan dan kekecewaan dalam beberapa turnamen terakhir.
Setelah mencapai dua final Piala Dunia berturut-turut, Les Bleus kini fokus untuk meraih kejayaan di kejuaraan Eropa ini, yang akan dimulai dengan pertandingan melawan Austria pada hari Senin.
Pada Piala Dunia 2018 di Rusia, Prancis mengangkat trofi setelah kemenangan gemilang atas Kroasia, di mana Kylian Mbappe yang masih remaja muncul sebagai bintang baru di panggung global.
Mereka hampir mengulangi kesuksesan ini pada tahun 2022, tetapi kalah di final yang dramatis melalui adu penalti melawan Argentina di Doha. Meskipun berhasil memenangkan UEFA Nations League pada tahun 2021, Kejuaraan Eropa tetap menjadi trofi yang belum diraih oleh pelatih Didier Deschamps sejak dia mengambil alih tim pada tahun 2012.
Kekalahan di final Euro 2016 saat menjadi tuan rumah, ketika Portugal mencetak gol kemenangan di perpanjangan waktu, serta tersingkirnya mereka dari Euro 2020 oleh Swiss dalam adu penalti setelah memimpin 3-1, masih membekas dalam ingatan. Kegagalan Kylian Mbappe mengeksekusi penalti penentu di pertandingan tersebut adalah momen yang ingin ia tebus di turnamen ini.
Mbappe, yang baru saja menandatangani kontrak dengan Real Madrid, berharap bisa memimpin Prancis meraih sukses di Jerman. “Deschamps telah meninggalkan jejak yang tidak akan terlupakan di tim nasional Prancis,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
“Sekarang, untuk mencatatkan sejarah lebih banyak lagi, kami harus melakukan sesuatu di musim panas ini, karena Euro adalah satu-satunya gelar yang belum dia raih sebagai pelatih.”
Prancis diunggulkan untuk mengangkat trofi pada 14 Juli di Berlin, meskipun mereka akan menghadapi persaingan ketat dari Belanda dan Polandia di Grup D setelah menghadapi Austria di Duesseldorf.
Meski begitu, performa Prancis dalam beberapa pertandingan terakhir, termasuk hasil imbang tanpa gol melawan Kanada, belum sepenuhnya meyakinkan. Namun, ada keyakinan bahwa Les Bleus akan menemukan ritme permainan terbaik mereka di Jerman.
Deschamps telah melakukan beberapa penyesuaian taktis, termasuk perubahan posisi Antoine Griezmann, yang diperkirakan akan mengulangi peran lini tengah yang dia mainkan dengan cemerlang di Qatar.
Pada sisi kiri, perubahan juga terlihat dengan Theo Hernandez yang kemungkinan besar akan bermain sebagai bek sayap di belakang Marcus Thuram. Penyerang Inter Milan ini diharapkan bermain di sayap dengan Mbappe di tengah, sementara Olivier Giroud, yang kini berusia 37 tahun, tidak lagi menjadi pilihan utama.
Kembalinya N’Golo Kante, yang kini bermain di Arab Saudi, juga menjadi sorotan. Kante, yang absen di Piala Dunia 2022 karena cedera, dipanggil kembali oleh Deschamps setelah dua tahun absen dan akan menjadi starter melawan Austria. Pengalamannya, bersama dengan pengalaman Giroud, diharapkan memberikan stabilitas dalam skuad muda Prancis.
Beberapa pemain Prancis telah menyuarakan pandangan mereka mengenai pemilu mendatang di negara tersebut, yang bisa membuat kelompok sayap kanan meraih kekuasaan.
Pemilihan ini akan berlangsung selama kompetisi, dan skuad Deschamps, yang mayoritas berasal dari latar belakang imigran, diperkirakan akan menerima banyak pertanyaan terkait isu ini. Pelatih berharap para pemainnya tetap fokus pada tujuan mereka untuk memenangkan Euro dan menyatukan negara yang terpecah.
Dengan pemain seperti Mbappe, Griezmann, dan Ousmane Dembele, Prancis memiliki kekuatan serangan yang mengesankan. Timnas Prancis memulai perjalanan mereka di Euro 2024 dengan tekad dan ambisi besar, siap untuk menebus kegagalan masa lalu dan meraih kejayaan di Jerman.