Lebih dari Keajaiban: Saat Man Utd Menang di Perpanjangan Waktu yang Luar Biasa

Gilabola.com – Pada menit ke-109 di Old Trafford, Alexandre Lacazette membuat banyak pendukung Manchester United merasa musim ini benar-benar berakhir. Gol yang dia cetak membawa Lyon unggul 4-2 dalam laga, dan secara agregat 6-4.

Ribuan fans mulai meninggalkan stadion, yakin bahwa tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Di tribun komentator, Rio Ferdinand pun menyebut bahwa United membutuhkan lebih dari sekadar keajaiban.

Namun, entah dari mana, sebuah keajaiban seperti mulai terjadi di pertandingan leg kedua babak perempat final Liga Europa ini.

Laga tersebut sudah tampak menjadi milik Lyon, bahkan lebih mungkin mereka yang mencetak gol tambahan daripada United yang melakukan kebangkitan. Tapi seperti lirik lagu yang sering terdengar di stadion ini, Manchester United tidak akan pernah mati.

Bruno Fernandes menjadi titik awal dari semua kegilaan itu. Dia mencetak gol dari titik penalti setelah Casemiro dijatuhkan dalam kekacauan di kotak penalti. Bola yang dia kirimkan masuk mulus, dan tanpa menunggu lama, dia langsung membawa bola ke tengah lapangan. Waktu tinggal enam menit.

Mainoo dan Maguire Jadi Jawaban di Tengah Kekacauan

Harry Maguire mencetak gol sundulan kemenangan Manchester United

Di menit ke-120, Kobbie Mainoo menciptakan momen luar biasa. Pemain muda Inggris itu memotong ke dalam dan mengirimkan tendangan melengkung ke sudut jauh gawang.

Gol itu menjadi gol keduanya musim ini di semua kompetisi, dan momen itu seolah membayar semua kesulitan yang dia alami sepanjang musim. Dalam sekejap, skor menjadi imbang secara agregat. Aroma adu penalti mulai terasa.

Namun, sebelum semua benar-benar bersiap ke titik putih, bola ternyata belum selesai berbicara. Hanya selang satu menit setelah gol Mainoo, Harry Maguire muncul. Dia meloncat dan menyambut bola dengan sundulan kuat, membuat Old Trafford meledak.

Perayaan terjadi di mana-mana—di lapangan, di tribun, bahkan para steward ikut berlari di pinggir lapangan. Paul Robinson, yang menyaksikan langsung dari BBC Radio 5 Live, mengatakan bahwa dia belum pernah melihat hal seperti itu.

Menurutnya, suasana di Old Trafford saat itu tidak bisa dibandingkan dengan apa pun. Dia menyebut para pemain terlihat sudah terkubur, namun berhasil bangkit dengan karakter yang sebelumnya tak tampak sepanjang musim.

Tidak pernah sebelumnya lima gol tercipta dalam satu periode extra time di laga fase gugur Eropa. Namun di tempat yang dijuluki Theatre of Dreams ini, hal-hal aneh memang sering kali muncul.

Paul Scholes mengungkapkan bahwa dirinya teringat pada momen gol Solskjaer melawan Liverpool di tahun 1999, meski dia mengakui skornya jauh berbeda. Menurutnya, di Old Trafford, cukup mencetak satu gol maka akan selalu ada peluang berikutnya.

Leny Yoro, salah satu bek muda United, mengaku bahwa dirinya bahkan tidak mengerti apa yang baru saja terjadi. Dia menyebut laga itu sebagai sesuatu yang gila dan berkat dari para fans. Dia merasa bahwa ketika mendengar suara pendukung, bahkan saat tertinggal 4-2 pun, kepercayaan itu tetap ada.

Dia yakin bahwa kalau tidak percaya, maka tidak mungkin menang, dan menurutnya apa yang terjadi malam itu adalah hadiah untuk para fans yang selalu memberi segalanya di setiap pertandingan.

Kini, jalan mereka akan berlanjut ke semifinal melawan Athletic Bilbao. Tapi bagi banyak orang, malam itu, bola telah menuliskan kisah lain yang akan dikenang lebih lama daripada hasil akhir musim.