Gila Bola – Sejak awal Arsenal sudah mengincar adu penalti di ajang Community Shield ini. Hal itu terlihat dari usaha Gabriel Magalhaes membuang-buang waktu pada menit 66 yang berujung kartu kuning, saat skor masih 0-0. Tetapi gol Leandro Trossard adalah momen paling menentukan.
Usai gol dari Cole Palmer pada menit 77, sang pemain pengganti yang masuk menggantikan Erling Haaland sekitar 12 menit sebelumnya, kita mendapat kesan bahwa Manchester City akan dengan mudah meraih trofi Community Shield pertama mereka sejak kemenangan pada tahun 2018 dan 2019.
Tetapi mental tangguh dari anak-anak Mikel Arteta, determinasi gigih yang diperlihatkan sampai akhir menyebabkan datangnya gol balasan dari Leandro Trossard, hanya berselang beberapa detik sebelum pertandingan waktu normal 90 menit di Wembley Stadium pada Minggu malam (6/8) ini berakhir.
Gol Trossard Jadi Penentu Berbaliknya Nasib Arsenal
Bagaimana gol sang pemain Belgia itu terjadi? Dalam sebuah pembangunan serangan pemain No 7 Bukayo Saka melepaskan operan pendek ke Trossard di sisi kiri kotak penalti City. Bekas pemain Brighton itu baru saja masuk menggantikan Gabriel Martinelli, sekitar 15 menit sebelumnya.
Melakukan satu kecohan guna menipu pengawalnya, Trossard memilih berbelok ke arah tengah sebelum melepaskan sebuah tendangan kaki kiri yang terarah ke tiang jauh Stefan Ortega. Julian Alvarez datang dan berusaha menutup ruang.
Sialnya bagi Manchester City, bola sepakan si pemain Belgia itu membentur kaki Manuel Akanji si pemain No 25 pada foto di atas, menyebabkan Ortega yang sudah terlanjur membanting tubuhnya ke arah kanan mati langkah ketika bola ternyata berbelok ke sisi kiri gawangnya. Skor 1-1! Dan pertandingan pun terpaksa dilanjutkan ke adu penalti.
Apa yang Terjadi Pada Adu Penalti City vs Arsenal?
Martin Odegaard membuka skor tendangan penalti bagi the Gunners, sementara penendang pertama dari pihak skuad Pep Guardiola itu gagal. Sepakan dari Kevin De Bruyne hanya membentur mistar gawang, memberi semangat besar bagi anak-anak Mikel Arteta.
Trossard menjadi pahlawan tim setelah menyarangkan penalti kedua ke gawang Ortega, disusul penalti berhasil dari gelandang City, Bernardo Silva. Namun hal itu tidak banyak artinya karena penalti ketiga oleh Bukayo Saka masuk, yang diikuti oleh kegagalan Rodri.
Cukup satu tembakan lagi akan berujung bagi kemenangan Arsenal. Dan benar saja Fabio Vieira berhasil menyelesaikan tugasnya. Gelandang 23 tahun yang baru satu tahun lalu didatangkan dari FC Porto memperlihatkan ketenangannya dengan mengirim si bundar ke bagian atas gawang Ortega dan menipu kiper Jerman berumur 30 tahun itu.
Apa Artinya Kemenangan Arsenal atas Manchester City Ini?
Artinya, Arsenal memenangkan gelar Community Shield untuk ke-17 kalinya sepanjang sejarah. Mereka kini menjadi tim kedua paling sukses untuk trofi ini sesudah Manchester United yang sudah merebutnya sebanyak 21 kali.
The Gunners terakhir kali menang trofi ini pada 2020, mengalahkan Liverpool. Tiga kesempatan sebelum itu terjadi pada 2014, 2015 dan 2017 secara berturut-turut mengalahkan Manchester City, Chelsea dan kembali Chelsea.
Sementara itu bagi skuad the Citizens, ini kegagalan ketiga kalinya secara beruntun di final setelah 2021 dan 2022, saat mereka kalah dari Leicester City dan kemudian Liverpool tahun lalu.
Tim urutan ketiga, keempat dan kelima paling sukses untuk urusan Community Shield adalah Liverpool 16 kali, lalu Everton sembilan kali, tetapi terakhir kalinya tahun 1995, dan Tottenham Hotspur tujuh kali, terakhir kalinya tahun 1991.