Liverpool Biarkan Dan Burn Tak Terjaga, Ini Penjelasan Arne Slot

Gilabola.com – Dan Burn menjadi pencetak gol pertama dalam kemenangan 2-1 Newcastle atas Liverpool di final Carabao Cup di Wembley. The Reds harus menerima kekalahan setelah tampil di bawah standar sejak awal laga, dengan Newcastle mendominasi duel di berbagai lini.

Liverpool sebenarnya hampir berhasil menahan imbang hingga babak pertama berakhir, tetapi Burn muncul sebagai pembeda. Bek tengah Newcastle itu mencetak gol melalui sundulan keras hanya satu menit sebelum turun minum.

Yang menjadi perhatian adalah bagaimana Burn bisa memiliki begitu banyak ruang, dengan Alexis Mac Allister—yang memiliki postur jauh lebih pendek—menjadi pemain terdekat yang menjaganya. Hal ini membuat banyak pihak bertanya-tanya mengapa pemain setinggi 201 cm itu dibiarkan bebas dalam situasi bola mati.

Dalam konferensi pers pascalaga, Arne Slot memberikan penjelasan. “Kredit untuk Newcastle, tapi saya bisa menjelaskan. Kami bermain dengan sistem zonal. Kami memiliki lima pemain yang menjaga area dekat gawang secara zonal, dan ketika bola jatuh ke sana, salah satu dari lima pemain itu yang akan menyerang bola. Selain itu, kami memiliki tiga pemain yang melakukan man-marking, dan Macca (Mac Allister) adalah salah satunya,” kata pelatih asal Belanda itu.

“Biasanya, pemain seperti Dan Burn akan berlari ke dalam zona yang telah kami siapkan. Namun, saya rasa dia pengecualian, karena saya belum pernah melihat pemain yang bisa menyundul bola dari jarak sejauh itu dengan begitu kuat ke sudut jauh gawang. Secara logika, biasanya pemain harus masuk ke dalam zona kami agar duel menjadi lebih seimbang. Tapi kredit untuk Burn, dia adalah salah satu dari sedikit pemain yang bisa mencetak gol dari jarak seperti itu dengan kepalanya.”

Di babak kedua, Alexander Isak menggandakan keunggulan Newcastle, sebelum Federico Chiesa mencetak gol hiburan bagi Liverpool di masa injury time. Namun, gol tersebut tidak cukup untuk mengubah hasil akhir, dan Liverpool pun harus pulang ke Merseyside sebagai runner-up.

Kekalahan ini menjadi pukulan lain bagi Liverpool, setelah sebelumnya mereka tersingkir dari Liga Champions di tangan Paris Saint-Germain. Slot pun mengakui bahwa timnya mengalami pekan yang berat.

“Hasil yang mengecewakan, penampilan yang mengecewakan. Sangat berbeda dengan perasaan saya setelah laga melawan PSG. Ini pertama kalinya kami kalah dua kali berturut-turut, tetapi itu juga karena kami sudah memasuki tahap akhir kompetisi dan menghadapi tim-tim kuat,” ujar Slot.

“Kami tahu sejak pertandingan di St James’ Park betapa sulitnya menghadapi Newcastle. Ini adalah pekan yang sulit, tetapi di sisi lain, kami juga memperlebar jarak di puncak klasemen Premier League menjadi 12 poin. Jadi, tidak semuanya negatif, tetapi dua laga terakhir jelas bukan hasil yang kami inginkan,” tutupnya.