
Gilabola.com – Liverpool kembali gagal menunjukkan taringnya setelah kalah telak 3-0 dari Crystal Palace pada laga Carabao Cup di Anfield. Kekalahan ini mencatatkan sejarah buruk, menjadi kali pertama dalam 91 tahun The Reds kalah dengan skor tersebut di ajang domestik di kandang sendiri.
Kritik tajam pun datang kepada pelatih Arne Slot, yang dianggap melakukan kesalahan besar dengan menurunkan skuad muda dan mengistirahatkan sejumlah pemain utama.
Arne Slot membuat perubahan besar dengan memberi debut kepada Freddie Woodman dan Kieran Morrison. Dia juga tidak menempatkan bintang utama seperti Mohamed Salah, Virgil van Dijk, dan Hugo Ekitike di bangku cadangan.
Ketika tim tertinggal 2-0, Slot justru menarik keluar Alexis Mac Allister dan Andrew Robertson, langkah yang semakin menimbulkan tanda tanya.
Keputusan itu membuat Jamie O’Hara menilai Slot seperti telah menyerah sebelum pertandingan berakhir. Dalam sebuah diskusi di Sports Bar, O’Hara menyebut pelatih asal Belanda itu seolah ‘melempar handuk’ karena menurunkan tim yang terlalu lemah untuk laga penting seperti ini.
Mantan pemain Liverpool, Dean Saunders, juga mengkritik keras pilihan tim tersebut. Menurutnya, Slot sedang mencari masalah dengan keputusan semacam itu. Dia menganggap pelatih baru itu mungkin ingin mengorbankan Carabao Cup demi fokus pada lima laga berikutnya yang lebih berat.
Saunders menilai bahwa Slot tampaknya sudah berpikir ke depan, mengingat jadwal padat dengan laga melawan Aston Villa, Real Madrid, Manchester City, Nottingham Forest, dan PSV Eindhoven. Namun, dia menilai strategi itu salah karena tidak menunjukkan rasa hormat terhadap kompetisi yang diikuti.
Menurut Saunders, bangku cadangan Liverpool di laga itu sangat lemah dibandingkan tim-tim besar lain. Dia mencontohkan bagaimana Arsenal tetap menyiapkan pemain bintang di bench sebagai opsi cadangan, sesuatu yang tidak dilakukan Slot.
Malam Penuh Kekecewaan
Crystal Palace memanfaatkan situasi tersebut dengan sempurna. Ismaila Sarr mencetak dua gol di babak pertama, masing-masing dari serangan cepat dan kombinasi apik bersama Yeremy Pino. Gol ketiga lahir di babak kedua lewat aksi Pino yang menambah penderitaan tuan rumah.
Bagi Sarr, dua gol tersebut menambah catatan impresifnya melawan Liverpool, menjadi gol keenam dan ketujuhnya dari sembilan pertemuan. Bagi Palace, kemenangan ini juga berarti mereka telah mengalahkan Liverpool di tiga ajang berbeda musim ini: Premier League, Community Shield, dan Carabao Cup.
Kekalahan ini diperparah dengan kartu merah yang diterima Amara Nallo. Pemain berusia 18 tahun itu mencatat rekor buruk sebagai pemain pertama dalam sejarah Liverpool yang mendapat kartu merah di dua laga berturut-turut pada level senior.
Setelah pertandingan, Slot menjelaskan bahwa keputusannya menurunkan pemain muda didasari padatnya jadwal dan minimnya opsi pemain. Dia mengatakan, Liverpool biasanya memang memanfaatkan kompetisi piala domestik untuk memberi pengalaman kepada pemain akademi.
Slot juga menyebut beberapa pemain andalannya sedang cedera, seperti Alexander Isak, Ryan Gravenberch, dan Giovanni Leoni. Dia menegaskan, timnya sedang berada dalam fase sulit dan membutuhkan rotasi agar tidak menambah daftar cedera.
Namun, Slot tetap mengakui bahwa tidak ada alasan yang bisa membenarkan kekalahan sebanyak ini. Dia menilai timnya kehilangan fokus dan tidak menunjukkan semangat bertarung yang cukup untuk level kompetisi seperti ini.
