
Gilabola.com – Manchester City memastikan tiket ke semifinal Carabao Cup setelah menundukkan sesama klub Premier League, Brentford, dengan skor 2-0 di Etihad Stadium. Gol spektakuler Rayan Cherki di babak pertama menjadi pembeda, sebelum upaya Savinho di paruh kedua—yang berubah arah akibat defleksi—mengunci kemenangan tanpa banyak drama.
Hasil ini membuka peluang besar bagi City untuk kembali menembus final Piala Liga Inggris untuk pertama kalinya sejak 2021. Sebagai pemilik delapan trofi Carabao Cup, pasukan Pep Guardiola kini masuk dalam undian semifinal dua leg yang akan digelar pada Januari mendatang.
Kilau Kualitas Rayan Cherki
Laga berjalan dengan tempo yang relatif datar di awal pertandingan. Brentford justru terlihat lebih siap dan rapi dalam beberapa menit pertama, meski peluang bersih pertama jatuh ke kaki Oscar Bobb. Memanfaatkan terpelesetnya Rico Henry, Bobb menusuk ke dalam kotak penalti dan melepaskan tembakan, namun bola masih mengarah tepat ke pelukan kiper Brentford.
Kontroversi kecil sempat muncul ketika Abdukodir Khusanov menjatuhkan Kevin Schade yang berlari bebas menuju gawang. Keputusan wasit yang hanya mengeluarkan kartu kuning dinilai cukup ringan, mengingat pelanggaran tersebut berpotensi menggagalkan peluang emas. Mathias Jensen mengeksekusi tendangan bebas dengan baik, tetapi James Trafford tampil sigap untuk menepis bola.
Manchester City perlahan menaikkan intensitas. Rayan Cherki dan Tijani Reijnders sama-sama mencoba peruntungan lewat tembakan jarak jauh sebelum momen magis tercipta. Dari situasi sepak pojok yang gagal diantisipasi sempurna Brentford, Cherki mengontrol bola di tepi kotak penalti, menggesernya ke kaki kanan, lalu melepaskan tembakan keras melengkung ke sudut atas gawang. Sebuah gol kelas dunia yang memecah kebuntuan.
Man City Mengontrol Laga hingga Peluit Akhir
Selepas jeda, Brentford tampil lebih berani dan cukup dominan dalam penguasaan bola. Namun, tekanan mereka jarang berujung peluang berbahaya. Kristoffer Ajer sempat menguji Trafford lewat tembakan jarak jauh yang memaksa kiper muda City itu bekerja keras.
Pep Guardiola merespons tekanan tersebut dengan memasukkan Bernardo Silva, Matheus Nunes, dan Josko Gvardiol setelah satu jam pertandingan berjalan. Sebelumnya, Phil Foden—yang masuk sebagai pemain pengganti di babak pertama—nyaris menggandakan keunggulan City lewat tembakan sambil berlari, tetapi berhasil ditepis kiper Brentford.
Gol kedua akhirnya datang sekitar 20 menit sebelum laga usai. Savinho melakukan penetrasi agresif dan melepaskan tembakan kaki kiri yang mengenai pemain bertahan Brentford, membuat bola berbelok tajam dan melambung melewati Valdimarsson. Gol tersebut secara efektif mematikan peluang comeback tim tamu.
Manchester City pun mengamankan kemenangan dan mencatatkan kembali langkah ke semifinal Carabao Cup untuk pertama kalinya sejak musim 2020/2021—musim yang berakhir dengan gelar kedelapan mereka di kompetisi ini.
Analisa Kami
Kemenangan ini mungkin tidak lahir dari performa paling eksplosif Manchester City, tetapi justru menunjukkan kedewasaan tim Guardiola. Di tengah jadwal padat dan rotasi pemain, City tetap mampu mengontrol pertandingan dan mematikan perlawanan lawan dengan momen-momen krusial, terutama lewat kualitas individu seperti yang ditunjukkan Rayan Cherki.
Bagi Brentford, kekalahan ini terasa pahit karena mereka sempat memberikan perlawanan cukup solid. Namun, perbedaan kualitas di sepertiga akhir lapangan menjadi faktor penentu. Sementara itu, City kini layak difavoritkan kembali di Carabao Cup—bukan hanya karena sejarah mereka, tetapi juga karena kemampuan untuk menang bahkan saat tidak tampil di level tertinggi.
