Gila Bola – Manchester United saat ini berjaya bersama Erik ten Hag, tetapi Ajax harus berjuang ekstra keras sejak kehilangan pelatih 52 tahun itu, bahkan alami kondisi terburuk untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade terakhir.
Diungkapkan Mirror, hengkangnya pelatih Belanda itu telah memberi dampak buruk yang besar kepada Ajax yang kini diasuh Alfred Schreuder.
Erik ten Hag sebelumnya telah menarik perhatian klub-klub raksasa Liga Premier saat ia berhasil membawa Ajax mengangkat banyak trofi selama empat tahun kepemimpinannya di klub tersebut. Ten Hag tercatat berhasil mempersembahkan tiga gelar juara Liga Belanda dan gagal mengangkat yang ke empat semata-mata karena pandemi.
Prestasi tersebut, di samping kepiawaian Ten Hag membimbing klubnya, cukup bagi petinggi Manchester United untuk memboyongnya ke Old Trafford dan membangun kembali skuad Setan Merah. Saat ini, United sudah mulai menuai keberhasilan mereka datangkan pelatih tersebut.
Sesaat setelah Erik ten Hag pergi, raksasa Belanda itu menunjuk mantan asisten Ten Hag, Alfred Schreuder, sebagai pelatih kepala mereka yang baru pada bulan Mei 2022.
Ajax Tak Pernah Menang dalam Enam Laga Terakhir
Namun, Schreuder tampaknya tak bisa mengimbangi keberhasilan Ten Hag, hingga Ajax saat ini berada dalam situasi terburuk di kompetisi domestik mereka – untuk pertamanya dalam lebih dari dua dekade terakhir.
Setelah hanya berhasil imbang 1-1 melawan Feyenoord, skuad De Godenzonen pun mencatatkan hasil tak pernah menang dalam enam pertandingan terakhir di Eredivisie.
Schrueder – yang berhasil membawa Club Brugge memenangkan gelar juara Liga Belgia, sekarang berada di bawah tekanan di Ajax. Ia harus bisa selamatkan musim mereka, karena permainan yang buntu melawan Feyenoord pada akhir pekan – telah membuat posisi Ajax kini terjun bebas ke peringkat lima – setelah sebelumnya unggul dua poin di posisi teratas klasemen Eredivisie.
Schreuder Salahkan Hengkangnya Banyak Pemain Ajax
Ajax – yang akan bertemu Union Berlin di ajang Liga Europa bulan depan setelah gagal melaju di fase grup Liga Champions, juga hadapi perjuangan berat untuk bisa lolos ke kompetisi teratas Eropa musim depan, kecuali mereka berhasil bangkit dalam beberapa bulan mendatang.
Schreuder membalas kritik dalam sebuah konferensi pers di bulan Oktober, dan menyatakan dia tak bisa ‘membangun tim yang benar-benar baru dalam waktu tiga bulan’, setelah Ajax kehilangan banyak pemain di musim panas. Namun, suporter Ajax kembali terpukul setelah Daley Blind pun tinggalkan klub tersebut.
Bek serba bisa itu sangat dipuji suporter Ajax, dan menyatakan hubungannya yang tak menyenangkan dengan Schreuder telah mendorongnya untuk tinggalkan klub yang sudah dibelanya sejak masih kanak-kanak itu – walau ia sempat dipinjamkan ke Groningen dan gabung Manchester United.
Bermasalah dengan Schreuder, Daley Blind Pilih Hengkang
Blind ungkapkan masalah yang dialaminya di Ajax, hingga ia memilih pindah ke Bayern Munchen. “Ada masalah pribadi antara saya dan Schreuder,” tegas Blind setelah transfernya ke Bayern dikonfirmasi secara resmi.
Kini, Schreuder makin tertekan setelah prestasi Ajax pun menurun drastis sejak ia gantikan Erik ten Hag. Pundit asal Belanda yang juga mantan bintang Ajax, Wesley Sneijder, mengecam pelatih 49 tahun tersebut dan mengklaim bahwa Schreuder tak pantas mengasuh Ajax.
“Dia (Schreuder) tak bisa mengelola klub. Saya pernah katakan, mengelola sebuah tim jauh lebih penting dari pada mengatur pinggir lapangan. Semua orang bisa melakukannya, tapi bagaimana anda bisa bekerja sama dengan para pemain? Dan dia pelan-pelan tak dianggap oleh ruang ganti,” tandas Sneijder usai kepergian Blind dari Ajax.