Gila Bola – Manchester United mencatatkan diri sebagai klub dengan pengeluaran bersih tertinggi dalam sepak bola dunia selama sepuluh tahun terakhir. Namun, capaian mereka di atas lapangan tidak sebanding dengan investasi besar-besaran tersebut.
Klub yang berjuluk The Red Devils ini hanya mampu meraih lima trofi utama sejak 2015, yaitu dua Piala FA, dua Piala Liga Inggris, dan satu gelar Liga Europa.
Sejak Sir Alex Ferguson berakhir, United berusaha keras membangun kembali kejayaan mereka. Pengeluaran besar mereka, termasuk pada bursa transfer musim panas terakhir yang menyentuh angka Rp 4 Trilyun, menjadi bukti ambisi tersebut.
Beberapa pemain yang didatangkan musim panas lalu adalah Leny Yoro, Joshua Zirkzee, Matthijs de Ligt, Noussair Masraoui, dan Manuel Ugarte. Namun, hingga kini, klub masih terseok-seok di posisi ke-13 Premier League, bahkan harus mengganti pelatih dari Erik ten Hag ke Ruben Amorim.
Menurut laporan dari CIES Football Observatory, pengeluaran bersih United sejak 2015 mencapai Rp 21,7 Trilyun, menjadikan mereka klub dengan pengeluaran tertinggi di dunia.
Skuad mereka saat ini dipenuhi pemain dengan harga fantastis, mulai dari Harry Maguire seharga Rp 1,6 Trilyun, Casemiro seharga Rp 1,2 Trilyun, Mason Mount seharga Rp 1,1 Trilyun, Antony seharga Rp 1,7 Trilyun, hingga Rasmus Hojlund seharga 1,45 Trilyun. Meski demikian, hasil di atas lapangan belum memuaskan.
Chelsea menjadi pesaing utama dalam hal belanja pemain. Meski menghabiskan Rp 46,7 Trilyun dalam satu dekade, klub asal London ini lebih seimbang dalam neraca keuangannya dengan penjualan pemain.
Pengeluaran bersih mereka berada di angka Rp 20 Trilyun, hanya sedikit di bawah United. Era Todd Boehly memperlihatkan transfer-transfer besar seperti Enzo Fernandez seharga Rp 2,13 Trilyun dan Moises Caicedo seharga Rp 2,3 Trilyun.
Di posisi berikutnya ada Paris Saint-Germain dengan pengeluaran bersih Rp 16,6 Trilyun. Kehadiran pemain bintang seperti Lionel Messi, Neymar, dan Sergio Ramos menjadi faktor utama. Namun, mereka juga harus rela kehilangan Kylian Mbappe secara gratis ke Real Madrid.
Arsenal dan Tottenham juga mencatatkan pengeluaran signifikan, dengan Arsenal berada di atas rivalnya itu. The Gunners mencatatkan pengeluaran bersih sebesar Rp 13,4 Trilyun, sementara Spurs menghabiskan Rp 11,9 Trlyun. Manchester City, AC Milan, Newcastle, Barcelona, dan Al-Hilal melengkapi daftar 10 besar klub dengan pengeluaran bersih tertinggi.
Liverpool justru menempati posisi ke-17 dengan pengeluaran bersih hanya Rp 6 Trilyun. Klub ini berada di bawah Bournemouth, Aston Villa, dan West Ham. Pendekatan transfer Liverpool dianggap lebih hemat, tetapi tetap mampu menghasilkan tim yang kompetitif.
Secara keseluruhan, Premier League memimpin dalam pengeluaran klub-klubnya, mencapai Rp 386 Trilyun selama satu dekade. Jumlah ini dua kali lipat lebih besar dari Serie A di posisi kedua. Di sisi lain, liga utama Portugal menjadi liga eksportir terbaik dengan pengeluaran bersih positif sebesar Rp 39 Trilyun.