
Gilabola.com – Manchester United dikabarkan mendapat ultimatum dari Crystal Palace terkait rencana mereka memboyong Adam Wharton. Klub berjuluk The Red Devils itu masih mencari tambahan gelandang setelah gagal merekrut pemain baru di posisi tersebut pada bursa transfer musim panas lalu.
Sementara itu, ketua Palace Steve Parish menegaskan tidak ada tekanan untuk menjual Wharton, meski pemain muda Inggris itu tengah menarik perhatian banyak klub besar.
Ruben Amorim, manajer Manchester United, disebut ingin memperkuat lini tengahnya untuk menambah kualitas tim yang baru saja diperbarui di sektor serang dengan menghabiskan lebih dari Rp 4,4 Triliun.
Musim panas lalu, klub sudah mendatangkan Bryan Mbeumo, Benjamin Sesko, dan Matheus Cunha untuk menambah daya gedor mereka. Di posisi penjaga gawang, Senne Lammens juga memberikan alternatif baru setelah performa Andre Onana dan Altay Bayindir dinilai belum stabil.
Target berikutnya bagi Amorim adalah menambah kekuatan di lini tengah. Nama Adam Wharton kemudian masuk radar, terutama setelah Manchester United gagal mengamankan tanda tangan Carlos Baleba dari Brighton.
Wharton, yang baru sekali membela tim nasional Inggris, tampil luar biasa bersama Crystal Palace. Dia berperan penting dalam keberhasilan klub memenangkan Piala FA dan tampil untuk pertama kalinya di kompetisi Eropa.
Dengan usia muda, paspor Inggris, serta kemampuan bermain di posisi yang sedang dibutuhkan Manchester United, ketertarikan Amorim dianggap wajar.
Media Inggris melaporkan bahwa Palace memberi label harga Rp 1,3 Triliun untuk Wharton. Namun, Steve Parish menegaskan bahwa klubnya tidak memiliki niat untuk melepas sang gelandang muda dalam waktu dekat.
Fokus Wharton di Palace, Bukan pada Transfer
Dalam wawancara dengan talkSPORT, Parish menjelaskan bahwa meskipun Wharton mungkin memiliki ambisi bermain di Liga Champions suatu saat nanti, saat ini sang pemain masih berkomitmen penuh kepada Crystal Palace. Dia menilai Wharton ingin berkembang bersama klub yang telah membesarkannya dan tidak terganggu oleh rumor transfer.
Parish menambahkan bahwa Wharton sempat mengalami cedera pangkal paha musim lalu, namun kini telah pulih sepenuhnya dan fokus tampil konsisten sepanjang musim. Sang pemain disebut bertekad masuk skuad utama tim nasional Inggris dan menjadi pemain kunci bagi Palace di jadwal padat kompetisi domestik dan Eropa.
Lebih lanjut, Parish menegaskan bahwa Manchester United boleh saja berminat, tetapi posisi klub tidak terdesak untuk menjual. Dia menekankan bahwa Wharton masih terikat kontrak jangka panjang, dan tidak ada tekanan baik dari pihak klub maupun dari sang pemain sendiri untuk melakukan transfer.
Performa Wharton sejauh ini menunjukkan alasan mengapa dia begitu diminati. Data dari FBREF mencatat bahwa dia menciptakan hampir empat peluang per laga yang berujung tembakan, serta memiliki angka expected assists sebesar 0.31 — tertinggi di antara pemain seposisinya di Premier League.
Selain itu, Wharton juga berada di peringkat 23 persen teratas untuk progressive passes, empat persen teratas untuk key passes, dan enam persen teratas untuk through balls per 90 menit.
Sebagai lulusan akademi Blackburn Rovers, Wharton dinilai sebagai contoh gelandang modern yang lengkap — tangguh dalam duel, tajam dalam umpan, dan cerdas membaca permainan. Pada usia 21 tahun, masa depannya tampak cerah, baik bersama Palace maupun tim nasional Inggris.