Mantan Pelatih AC Milan, Paulo Fonseca, Dihukum Larangan Sembilan Bulan Usai Menanduk Wasit

Gilabola.comPaulo Fonseca, pelatih Olympique Lyonnais, menerima hukuman berat berupa larangan melatih selama sembilan bulan setelah insiden agresif terhadap wasit Benoit Millot dalam laga Ligue 1 melawan Brest awal Maret lalu. Hukuman ini disampaikan oleh LFP (Ligue de Football Professionnel) dan akan berlaku hingga 30 November 2024.

Selain itu, Fonseca juga dilarang masuk ke ruang ganti tim sebelum 15 September, yang berarti dia tidak bisa hadir di lapangan atau memberikan instruksi langsung kepada pemainnya hingga batas waktu tersebut.

Insiden ini terjadi setelah Fonseca dikeluarkan dari pinggir lapangan karena protes keras terhadap keputusan wasit. Namun, situasi semakin memanas ketika Fonseca mendekati Millot, berteriak di depan wajahnya, dan menekan dahinya ke dahi wasit.

Tindakan ini dianggap sebagai upaya tandukan dan gestur yang sangat agresif. Millot sendiri mengaku merasa ketakutan setelah kejadian tersebut.

Meski Fonseca telah meminta maaf dan mengakui bahwa tindakannya salah, hukuman yang diberikan jauh lebih berat dari perkiraan awal. Sebelumnya, media Prancis melaporkan bahwa Fonseca bisa dihukum tujuh bulan, tetapi LFP memutuskan untuk memberikan sanksi yang lebih keras.

Hukuman skorsing selama sembilan bulan ini dianggap sebagai salah satu yang terberat dalam sejarah sepak bola Prancis untuk seorang pelatih yang masih aktif.

Ini menjadi pukulan telak bagi karier Fonseca, yang sudah mengalami musim penuh gejolak. Dia sebelumnya ditunjuk sebagai pelatih AC Milan pada musim panas 2024, tetapi dipecat pada 29 Desember setelah hanya meraih 12 kemenangan, enam imbang, dan enam kekalahan.

Fonseca kemudian bergabung dengan Lyon pada 31 Januari, tetapi masa jabatannya di klub Prancis itu juga tidak berjalan mulus. Sebelum insiden ini, dia memenangkan tiga dari lima pertandingan yang ditangani.

Kehidupan pribadi Fonseca juga dikabarkan sedang tidak baik-baik saja. Dia saat ini tinggal sendirian di Lyon, sementara istri dan anak-anaknya masih berada di Italia.

Selain itu, keluarga mertuanya terjebak di Ukraina yang sedang dilanda perang. Situasi ini mungkin menjadi salah satu faktor yang memengaruhi emosinya selama pertandingan.

Kini, pertanyaan besar muncul tentang masa depan Fonseca di Lyon. Apakah klub akan tetap mempertahankannya meski dia tidak bisa melatih hingga November, atau mereka akan memutuskan untuk mencari pengganti? Fans Lyon tentu berharap bahwa situasi ini bisa segera diselesaikan agar tim mereka bisa fokus pada sisa musim.

Sementara itu, hukuman ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pelatih dan pemain tentang pentingnya menjaga sikap dan emosi di lapangan. Sepak bola adalah olahraga yang penuh tekanan, tetapi tindakan agresif terhadap wasit tidak bisa ditoleransi.