Gilabola.com – Tottenham Hotspur akhirnya meraih kembali kejayaan di panggung Eropa setelah menaklukkan Manchester United 1-0 di final Liga Europa yang berlangsung di Bilbao.
Gol tunggal Brennan Johnson menjadi penentu kemenangan dan sekaligus mengakhiri penantian gelar selama 17 tahun. Namun di balik kebahagiaan besar itu, ada aturan ketat dari UEFA yang membuat Spurs tidak bisa membawa pulang trofi asli ke London Utara.
Menurut regulasi resmi UEFA, trofi asli Liga Europa tidak akan dibawa pulang oleh klub pemenang. Aturan ini tercantum dalam Pasal 11.01 yang menjelaskan bahwa trofi asli hanya digunakan dalam seremoni resmi dan tetap menjadi milik UEFA sepanjang waktu.
Tottenham Hotspur hanya diperbolehkan membawa replika trofi berukuran penuh yang akan dipamerkan saat parade kemenangan di kota mereka.
UEFA juga membatasi pergerakan trofi replika. Jika klub ingin membawanya ke luar Inggris, mereka harus mendapatkan izin tertulis terlebih dahulu, sehingga klub tidak bisa sembarangan membawa trofi mereka.
Di samping itu, trofi tersebut tidak boleh digunakan dalam konteks komersial yang bisa mengaitkannya dengan pihak ketiga seperti sponsor atau mitra bisnis. UEFA mewajibkan setiap klub untuk mengonfirmasi lokasi penyimpanan trofi replika tersebut kapan pun diminta.
Trofi Replika dan Medali Emas, Lambang Kebangkitan Spurs
Meskipun hanya mendapatkan trofi replika, Tottenham tetap merayakan gelar tersebut dengan penuh semangat. Sebanyak 50 medali emas diberikan kepada pemain dan staf sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan mereka sepanjang kompetisi.
Di atas lapangan, tim asuhan Ange Postecoglou menunjukkan kekuatan mental dan kedisiplinan yang membuat mereka mampu menjaga keunggulan sampai akhir laga.
Dalam komentarnya setelah pertandingan, Postecoglou menyampaikan bahwa timnya masih dalam tahap pembangunan. Dia menyebut bahwa skuad saat ini masih muda dan butuh tambahan pengalaman, namun masuknya Spurs ke Liga Champions menjadi dorongan besar untuk melanjutkan proyek jangka panjang yang sedang dibangunnya.
Juru taktik Australia itu juga mengatakan bahwa sejak awal dirinya datang ke klub, dia sudah punya keyakinan untuk membawa Spurs meraih gelar, dan kini hal itu telah tercapai.
Kemenangan ini tak hanya menjadi penegasan atas potensi proyek jangka panjang Tottenham, tapi juga menjawab berbagai kritik soal kegagalan mereka dalam dunia sepak bola selama lebih dari satu dekade.
Meski hanya membawa pulang trofi tiruan, semangat kemenangan tetap terasa nyata di ruang ganti dan di antara para penggemar setia mereka yang telah 17 tahun menantikan piala.