Messi dan Argentina Harus Tau Nih, Aturan Penalti Bakal Diubah di Piala Dunia 2026!

Gilabola.com – Sepak bola dunia sedang mengarah pada perubahan besar. Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) tengah mempertimbangkan penghapusan kesempatan mencetak gol dari bola pantul penalti dalam ajang besar seperti Piala Dunia 2026.

Dalam wacana tersebut, bila sebuah penalti gagal masuk, maka permainan akan langsung dilanjutkan dengan tendangan gawang tanpa peluang bagi pemain untuk memanfaatkan bola muntah.

Langkah ini, menurut laporan dari The Sun, bertujuan menjadikan penalti sebagai satu momen tunggal, mirip seperti penalti dalam olahraga hoki.

Jika bola masuk, gol akan tercatat dan laga dimulai kembali dari tengah lapangan. Namun jika gagal, tidak ada tendangan sudut, tidak ada peluang kedua—hanya tendangan gawang bagi tim bertahan.

Wacana tersebut tentu akan menghapus momen-momen ikonik dalam sejarah sepak bola. Misalnya, gol pantulan dari Harry Kane saat melawan Denmark di semifinal Euro 2020 atau gol penyama kedudukan dari Xabi Alonso dalam final Liga Champions 2005, tak akan terjadi lagi jika aturan ini berlaku.

Sementara bagi Lionel Messi dan Argentina, yang banyak terbantu oleh penalti selama memenangkan Piala Dunia 2022, juga harus benar-benar memperhatikan aturan baru ini.

Pihak IFAB disebutkan menilai bahwa pendekatan ini bisa mengurangi perdebatan soal pelanggaran masuk kotak penalti lebih awal serta menghapus keunggulan yang dianggap tidak adil bagi tim penyerang.

Selama ini, ketika penalti dilakukan, penjaga gawang wajib menempatkan satu kaki di garis, sementara pemain lawan bisa langsung menyambar bola pantul. Hal itu oleh sebagian kalangan dianggap sebagai bentuk hukuman ganda bagi tim bertahan.

VAR Juga Masuk Dalam Rencana Reformasi

Selain perubahan terkait penalti, perluasan kewenangan VAR juga sedang dipertimbangkan. IFAB sedang mengkaji kemungkinan memperluas peran VAR.

Perluasan ini adalah untuk bisa digunakan dalam kasus kartu kuning kedua dan keputusan sepak pojok—dengan syarat hanya digunakan untuk kesalahan yang jelas dan ketidakadilan yang nyata, serta bisa diperiksa tanpa menunda jalannya permainan terlalu lama.

Pembahasan mengenai reformasi aturan ini sempat mengemuka dalam ajang Piala Dunia Antar Klub FIFA yang berlangsung di Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Beberapa tokoh penting dalam dunia sepak bola kini mulai menunjukkan dukungan terhadap rencana besar tersebut.

Meski keputusan final belum diambil, dukungan terhadap perubahan-perubahan ini terus berkembang. Bila semua berjalan sesuai rencana, Piala Dunia 2026 yang akan digelar dengan format 48 tim bisa menjadi panggung bagi wajah baru permainan sepak bola, dengan aturan penalti dan teknologi VAR yang sangat berbeda dari sebelumnya.