Gilabola.com – Kekalahan memalukan Inggris 1-3 dari Senegal dalam laga persahabatan di City Ground tidak hanya menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan Three Lions di bawah arahan Thomas Tuchel, tetapi juga mengungkap performa buruk sejumlah pemain.
Namun, satu nama yang paling mencolok karena kritikan pedas adalah Kyle Walker, bek kanan yang dinilai sebagai biang keladi kegagalan lini belakang Inggris malam itu.
Walker, yang musim lalu dipinjamkan Manchester City ke AC Milan karena tak lagi dipercaya Pep Guardiola, justru tampil mengecewakan saat mengenakan seragam Inggris.
Roy Keane, legenda Manchester United, tidak ragu menyebutnya “malas” setelah Walker gagal mengantisipasi pergerakan Ismaila Sarr yang mencetak gol penyama kedudukan Senegal.
Keane dengan tegas menyatakan bahwa Walker, sebagai pemain berpengalaman, seharusnya tidak melakukan kesalahan dasar seperti itu. “Dia terlihat seperti tidak mau berusaha keras. Ini tidak bisa diterima,” ujarnya.
Kritik terhadap Walker semakin menjadi-jadi setelah dia juga dinilai kurang memberikan perlindungan maksimal di sisi kanan pertahanan. Beberapa kali Malick Diouf, bek kiri Senegal, leluasa mengirim umpan silang berbahaya tanpa gangguan berarti dari Walker.
Padahal, di masa jayanya, Walker dikenal sebagai sosok yang solid dan cepat dalam menutup pergerakan lawan. Performanya yang kontras ini mungkin menjadi alasan mengapa Guardiola menolaknya kembali usai masa peminjamannya dari AC Milan.
Selain Walker, sejumlah pemain lain juga tampil di bawah ekspektasi. Trevoh Chalobah, yang membuat debut penuhnya untuk Inggris, terlihat kurang siap menghadapi tekanan Nicolas Jackson.
Levi Colwill, meski sempat memberikan assist yang dibatalkan VAR, juga melakukan sejumlah kesalahan dalam penguasaan bola. Myles Lewis-Skelly, bek muda Arsenal, kewalahan menghadapi serangan dari sayap kiri Senegal.
Sementara di lini tengah, Declan Rice dan Bukayo Saka terlihat kelelahan dan tidak menunjukkan performa terbaik mereka setelah musim yang padat bersama The Gunners.
Satu-satunya cahaya terang di tengah kegelapan performa Inggris adalah Eberechi Eze. Gelandang Crystal Palace itu menjadi penggerak utama serangan Three Lions, menciptakan peluang bagi Harry Kane dan Anthony Gordon. Sayangnya, kontribusi Eze tidak cukup untuk menutupi buruknya performa kolega-koleganya.
Kekalahan ini menjadi tamparan keras bagi Tuchel, yang seharusnya menggunakan laga persahabatan ini untuk menguji strategi dan komposisi pemain menjelang Piala Eropa.
Alih-alih mendapatkan gambaran positif, yang muncul justru pertanyaan besar tentang kesiapan skuadnya. Walker, yang seharusnya menjadi pemimpin di lini belakang, justru menjadi simbol ketidakmatangan tim.
Bagi Walker sendiri, performa buruk ini bisa menjadi alarm keras. Di usia 35 tahun, dia tidak lagi memiliki banyak waktu untuk membuktikan bahwa dirinya masih layak menjadi andalan, baik untuk Inggris maupun Manchester City.