Gila Bola – Saat pemberian hadiah Yashin Award bagi kiper Argentina Emiliano Martinez untuk aksi heroiknya pada final Piala Dunia 2022, layar lebar menayangkan secara berulang-ulang keberhasilan Emiliano menahan sepakan Randal Kolo Muani. Pelatih Perancis merengut!
Kameramen acara pemberian penghargaan Ballon d’Or secara jahil menyorot muka Didier Deschamps saat tayangan itu diputar berulang-ulang di layar lebar, memperlihatkan keberhasilan Emiliano menahan serangan sang pemain Les Bleus itu.
Tak bisa dipungkiri dia tidak suka kegagalan Perancis ditayangkan lagi di sebuah acara prestisius seperti Ballon d’Or dan ditonton semua orang dari seluruh dunia.
Deschamps hanya menonton tayangan itu dengan ekor matanya, sementara bibir sang pelatih timnas Perancis menekuk ke bawah pada momen ini.
Emiliano Martinez Pahlawan Argentina
Entah pada menit keberapa dari babak tambahan waktu itu saat sang pemain PSG Kolo Muani menggiring bola ke dalam kotak Argentina dan melepaskan serangan on target.
Seluruh stadion pada waktu itu sudah bersorak, tapi sang stopper Albiceleste melebarkan badannya dan si bundar hasil serangan pemain PSG itu membentur dadanya dan kembali ke tengah lapangan. Selamatlah gawang Argentina!
Pada sesi adu penalti stopper Aston Villa itu satu kali lagi, atau dua tepatnya, menyelamatkan gawangnya.
Ia berhasil menahan atau menyebabkan bola terbuang dari dua eksekutor Les Bleus, yakni Aurelien Tchouameni dan Kingsley Coman. Usai sudah! Argentina menang 4-2 adu penalti dan merebut gelar juara dunia.
Emiliano Memperoleh Kejutan dari Ayahnya Sendiri
Didier Drogba mempersilakan pemberi hadiah Yashin Trophy untuk masuk ke panggung dan alangkah terkejutnya sang stopper Argentina melihat ayahnya sendiri masuk, memeluknya dan menyerahkan penghargaan tertinggi untuk para penjaga gawang itu.
Di posisi kedua untuk Yashin Trophy adalah Ederson dari Manchester City, sementara Yassine Bounou dari timnas Maroko yang musim lalu bermain bagi Sevilla di urutan ketiga.
Padahal untuk nominasi penghargaan Ballon d’Or posisi Bono (13) lebih tinggi daripada Emiliano (15). Tapi rupaya untuk award kiper, performa sang stopper Argentina lebih mengesankan.