Gilabola.com – Menjelang final Piala FA melawan Crystal Palace, Pep Guardiola meluapkan kekesalannya terhadap penyusunan jadwal pertandingan Premier League Inggris.
Dalam konferensi pers pra-pertandingan, pelatih Manchester City itu menyuarakan kekecewaannya karena laga kandang terakhir timnya melawan Bournemouth tetap dijadwalkan pada Selasa, hanya 72 jam setelah laga di Wembley.
Guardiola berharap pertandingan tersebut bisa dipindah ke hari Rabu, agar timnya memiliki waktu pemulihan yang lebih panjang. Dia menyebut bahwa hal semacam itu sebenarnya bisa saja dilakukan.
Apalagi, menurutnya, jika melihat bahwa laga Tottenham Hotspur melawan Aston Villa dipindahkan ke hari Jumat guna memberikan waktu persiapan menjelang final Liga Europa.
Menurut Guardiola, situasi ini sudah menjadi masalah yang mereka hadapi selama sembilan tahun terakhir. Dia mengungkapkan bahwa setiap musim Manchester City harus berjuang sendirian menghadapi kondisi yang tidak berpihak.
Dia menilai bahwa mereka akan bermain pada hari Selasa malam melawan salah satu tim dengan intensitas paling tinggi, permainan langsung, fisik kuat, dan ambisi besar untuk lolos ke kompetisi Eropa, yakni Bournemouth.
Dia menambahkan bahwa Manchester United dan Tottenham dijadwalkan bermain pada hari Jumat, dan menyebut bahwa jika memang memungkinkan, seharusnya itulah yang juga diberikan kepada timnya. Menurutnya, akan lebih baik jika mereka bermain pada hari Rabu.
Soal De Bruyne, Pep Tegaskan Tak Ada Tempat untuk Sentimentalitas
Selain membahas soal jadwal padat, Guardiola juga memberi isyarat bahwa pertandingan melawan Bournemouth akan menjadi laga perpisahan bagi Kevin De Bruyne di depan para pendukung Manchester City. Namun, pelatih asal Spanyol itu menegaskan bahwa tidak ada ruang untuk bersikap sentimental dalam memilih pemain.
Guardiola menyatakan bahwa dirinya tetap akan memainkan gelandang internasional Belgia karena percaya sang gelandang masih mampu memberi kontribusi penting di lapangan.
Dia mengingatkan kembali pertandingan liga sebelumnya melawan Crystal Palace, saat timnya tertinggal 0-2 dan De Bruyne mampu mencetak gol melalui tendangan bebas. Bagi Guardiola, alasan untuk menurunkan pemain adalah karena kebutuhan taktik dan kontribusi, bukan karena rasa hormat semata.
Dia juga menyebut bahwa De Bruyne telah mempersembahkan 16 trofi dalam sepuluh tahun membela klub, dan mengakui bahwa satu trofi lagi tentu akan sangat berarti. Namun, tekannya tetap pada pentingnya performa dalam laga, bukan sekadar simbol perpisahan.
Di tengah padatnya jadwal dan tekanan hasil, Manchester City kini berada dalam situasi krusial untuk menyelamatkan musim. Kemenangan di Piala FA akan memberi hiburan setelah kegagalan di Premier League dan Liga Champions.