Site icon Gilabola.com

Performa Buruk Mo Salah di Final Piala Carabao, Apakah Waktunya untuk Berpisah?

Mohamed Salah tertunduk lesu usai kekalahan Liverpool di final Piala Carabao

Gilabola.comLiverpool mengalami kekalahan pahit di final Piala Carabao setelah dikalahkan Newcastle United dengan skor 2-1 di Wembley pada Minggu (16/3) malam WIB.

Pertandingan ini menjadi pengingat bahwa meskipun Liverpool sedang dalam perjalanan meraih gelar Premier League, mereka masih memiliki kelemahan yang perlu diperbaiki.

Performa buruk Mohamed Salah dan rekan-rekannya menjadi sorotan utama setelah timnya tampil tanpa semangat dan intensitas yang biasanya menjadi ciri khas mereka.

Kekalahan ini dimulai dengan gol pembuka Newcastle yang dicetak oleh Dan Burn melalui sundulan keras di babak pertama. Alexander Isak kemudian menggandakan keunggulan Newcastle di babak kedua dengan tembakan setengah voli yang memanfaatkan kesalahan Virgil van Dijk. Liverpool baru bisa membalas melalui Federico Chiesa di menit-menit akhir, tetapi gol itu hanya menjadi konsolasi.

Salah, yang biasanya menjadi pemain kunci Liverpool, tampil di bawah standar dalam pertandingan ini. Dia terlihat frustrasi dan tidak mampu memberikan dampak yang signifikan di lini depan.

Bahkan, setelah Isak mencetak gol kedua, Salah hanya berdiri dengan tangan di pinggang dan berjalan pelan kembali ke tengah lapangan. Rekan-rekannya pun terlihat kehilangan semangat, termasuk Van Dijk, yang biasanya menjadi pemimpin di lapangan.

Newcastle, di sisi lain, tampil dengan semangat dan intensitas yang tinggi. Joelinton, gelandang Newcastle, menjadi salah satu pemain terbaik di lapangan dengan kerja kerasnya, termasuk saat dia merayakan tackle-nya terhadap Jarell Quansah dengan penuh emosi. Performa Newcastle yang agresif dan penuh determinasi membuat Liverpool terlihat lamban dan kehilangan ritme permainan mereka.

Kalah Duel Fisik

Arne Slot, pelatih Liverpool, mengakui bahwa timnya tampil di bawah standar. Dia menyebut bahwa pertandingan ini jauh dari performa terbaik Liverpool musim ini. Slot juga mengungkapkan bahwa faktor fisik dan psikologis mungkin memengaruhi performa timnya.

Pertandingan panjang melawan Paris Saint-Germain di Liga Champions dan tekanan untuk memenangkan Premier League bisa menjadi alasan di balik performa buruk mereka di Wembley.

Meskipun kekalahan ini menyakitkan, Liverpool masih memiliki peluang besar untuk meraih gelar Premier League musim ini. Mereka memimpin klasemen dengan selisih poin yang cukup aman, dan fans Liverpool tentu berharap bahwa tim mereka bisa bangkit dari kekalahan ini. Namun, pertandingan ini juga menjadi pengingat bahwa tidak ada pemain yang tidak bisa digantikan, termasuk Salah.

Penurunan Mohamed Salah

Salah, yang akan berusia 33 tahun dalam tiga bulan ke depan, telah menunjukkan tanda-tanda penurunan performa dalam beberapa pertandingan terakhir. Meskipun dia tetap menjadi pemain penting bagi Liverpool, pertandingan ini mungkin membuat manajemen klub berpikir dua kali sebelum memberikan kontrak baru dengan nilai yang sangat tinggi.

Performa buruk Salah dan rekan-rekannya di Wembley juga bisa memicu spekulasi tentang masa depan beberapa pemain, termasuk Trent Alexander-Arnold, yang absen dalam pertandingan ini.

Dengan musim yang masih panjang, Liverpool harus belajar dari kekalahan ini dan kembali fokus pada tujuan utama mereka, yaitu meraih gelar Premier League. Fans Liverpool tentu berharap bahwa tim mereka bisa bangkit dan menunjukkan performa terbaik di sisa musim ini.

Exit mobile version