
Trofi Eropa pertama AS Roma dalam 50 tahun dinodai oleh kelakuan pemain 26 tahun ini, mengajak berkelahi teman satu tim lalu memukuli rekan sepermainan lainnya sesaat sebelum sesi foto bersama. Seluruhnya tertangkap kamera.
Jika ada pemain yang bisa dijuluki “sakit jiwa” di skuad AS Roma maka itu adalah Gianluca Mancini. Ia tertangkap kamera menepis dan mengajak berkelahi Bryan Cristante beberapa detik usai peluit panjang mengakhiri final Liga Konferensi Europa tadi malam.
Tidak cukup hanya itu, ia memukuli pemain muda 19 tahun Felix Afena-Gyan dalam satu percakapan di sisi lapangan usai penerimaan medali dan ketika persiapan foto bersama tengah dilakukan. Entah apa yang dipercakapkan keduanya dan memicu darah mendidih sang pemain Italia itu.
Jangan salah. Mancini adalah pemain hebat di atas lapangan, memberi assist untuk gol Nicolo Zaniolo pada laga final UECL melawan Feyenoord pada Kamis dinihari (26/5) ini. Menurut catatan dari SofaScore, inilah prestasi Mancini selama 90 menit laga final tadi malam:
- Melakukan 49 sentuhan pada bola
- Memberi 1 assist
- Menciptakan 1 peluang emas
- Memenangkan 6 dari 8 duel darat
- Memenangkan 4 dari 4 duel udara
- Melakukan dua kali clearances
- Menebas kaki lawan dengan 5 tackles
- Tak satu kali pun berhasil dilewati dribble pemain lawan
Apakah ia hanya seorang yang temperamental, atau sungguh-sungguh memiliki kelainan kejiwaan? Anda bisa melihat adegan saat ia memukuli Felix pada video di bawah ini.
Mancini trying to scrap his teammates after winning the #UECL 😬pic.twitter.com/8yIjTfG226
— Football Fights (@footbalIfights) May 25, 2022
Juga adegan beberapa detik setelah pertandingan usai, saat ia menepis rangkulan gelandang Bryan Cristante dan dan malah mengajaknya bertengkar. Apa yang salah dengan orang ini?
They’ve just won a trophy and Mancini & Cristante still hate each other 😂 pic.twitter.com/YO3TLRRyCw
— Big_Al 🦅 (@BigAl_CPFC) May 25, 2022
Jika Anda membaca reaksi netizen Italia maka rupanya ini bukan adegan kegilaan pertama dari Mancini. Sudah sering ia seperti itu di skuad Roma dan rekan-rekan satu timnya sudah terbiasa dengan kelakuan pemain Italia berusia 26 tahun tersebut.