
Gilabola.com – Bek Crystal Palace, Marc Guehi, mengakui sempat meragukan masa depannya di timnas Inggris setelah Thomas Tuchel mengambil alih posisi pelatih.
Dia khawatir mantan manajer Chelsea itu tidak akan memberinya tempat di skuad utama. Namun, performa solid dan kepercayaannya pada proses membuat Guehi kini kembali merasa tenang dan bersemangat menghadapi laga internasional.
Guehi sempat menjadi pilihan utama Gareth Southgate pada Euro tahun lalu. Namun, pergantian pelatih ke Thomas Tuchel membuat posisinya sempat tidak pasti. Tuchel adalah sosok yang dulu melepas Guehi dari Chelsea, dan hal itu menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi sang bek.
Pada pertandingan debut Tuchel melawan Albania, Guehi bahkan tidak dimainkan dan harus rela melihat Dan Burn mengisi posnya di lini belakang. Dia kemudian mengakui bahwa situasi itu membuatnya berpikir apakah dirinya masih dipercaya atau tidak.
Meski begitu, Guehi menilai kekhawatiran semacam itu adalah hal yang manusiawi. Dia menganggap semua pemain pasti sempat mempertanyakan nasibnya ketika pelatih baru datang dengan pendekatan berbeda.
Bek berusia 24 tahun itu kemudian menyadari bahwa Tuchel menunjukkan kepercayaan besar terhadap seluruh pemain yang dipanggil. Dia merasa bahwa setiap kesempatan tampil menjadi ajang pembuktian kemampuan dan konsistensi.
Fokus pada Kepercayaan, Bukan Kekhawatiran
Guehi mengungkapkan bahwa terlalu banyak khawatir hanya akan menghabiskan energi seorang pemain. Dia menilai dipanggil ke dalam skuad nasional saja sudah merupakan bentuk kepercayaan besar dari pelatih.
Menurutnya, jika sudah dipercaya masuk skuad, maka tugas seorang pemain adalah memberikan yang terbaik, mendukung rekan setim, dan menjaga fokus pada penampilan. Dia menegaskan bahwa rasa khawatir justru bisa menjadi penghambat performa.
Pemain kelahiran Pantai Gading itu mengatakan, hidup terlalu singkat untuk dihabiskan dengan kecemasan. Dia lebih memilih untuk menikmati setiap kesempatan dan membantu tim semampunya di lapangan.
Tahun 2025 menjadi periode luar biasa bagi Guehi. Dia sukses membawa Crystal Palace menjuarai Piala FA di Wembley, meski gagal mewujudkan transfer impiannya ke Liverpool pada musim panas lalu.
Selain itu, dia juga mencetak gol perdana untuk Inggris dalam laga kualifikasi Piala Dunia melawan Serbia bulan lalu. Bagi Guehi, momen itu menjadi bukti bahwa kerja kerasnya berbuah hasil.
Guehi menegaskan bahwa dia tidak terlalu suka menengok ke masa lalu. Dia memilih untuk fokus pada masa kini dan menjaga keseimbangan emosinya dengan dukungan keluarga.
Dia juga memuji suasana kebersamaan di tim nasional saat ini. Tuchel disebut berhasil membangun atmosfer positif dan semangat kolektif yang kuat di antara para pemain.
Guehi menyebut bahwa skuad Inggris kini berisi banyak pemimpin. Menurutnya, kepemimpinan tidak hanya soal suara lantang di ruang ganti, tetapi juga bisa ditunjukkan lewat kerja keras, ketenangan, dan contoh di lapangan.
Dia menilai banyak pemain yang memimpin dengan cara berbeda—ada yang vokal, ada yang menunjukkan kualitas lewat permainan, dan ada pula yang memberi energi lewat semangat tanpa bola. Bagi Guehi, itu semua adalah modal penting bagi Inggris untuk bersaing di level tertinggi.